Tinea Corporis: Infeksi Jamur Kulit yang Harus Diwaspadai
dr. Nanda | 11 September 2025

Tinea corporis, atau kurap, adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur dermatofita. Infeksi ini menyerang area tubuh selain kulit kepala, wajah, dan lipatan (yang memiliki nama lain seperti tinea capitis, tinea faciei, dll). Meski bukan kondisi berbahaya, tinea corporis bisa menyebabkan gatal hebat, tidak nyaman, dan sangat menular jika tidak ditangani.
🔬 Proses Terjadinya Infeksi Tinea Corporis
-Paparan Jamur Dermatofita
Infeksi dimulai saat kulit seseorang bersentuhan dengan spora jamur dermatofita, baik melalui kontak langsung dengan penderita, hewan yang terinfeksi, atau benda yang terkontaminasi.
-Kolonisasi pada Kulit
Jamur akan mulai tumbuh dan berkembang biak di lapisan terluar kulit (stratum korneum), terutama jika kulit dalam kondisi lembap, hangat, dan tidak bersih.
-Reaksi Tubuh
Sistem imun kulit akan merespons dengan peradangan lokal, yang menyebabkan gejala seperti ruam merah berbentuk lingkaran, gatal, dan bersisik.
-Penyebaran
Jika tidak segera ditangani, jamur dapat menyebar ke area tubuh lain melalui tangan, pakaian, atau bahkan secara autoinokulasi (menggaruk dan menyebarkannya sendiri).
🔍 Ciri dan Gejala
-Ruam berbentuk lingkaran atau oval
-Tepi ruam merah, menonjol, dan bersisik
-Area tengah ruam tampak lebih normal (tanda khas)
-Gatal, kadang terasa perih
-Bisa meluas ke bagian tubuh lain
🔄 Cara Penularan
Jamur dapat menular lewat:
-Kontak langsung kulit dengan penderita
-Berbagi handuk, baju, atau alat kebersihan pribadi
-Menyentuh hewan peliharaan yang terinfeksi
-Permukaan lembap di tempat umum (misalnya kamar mandi umum, gym, matras)
🧴 Pengobatan
-Obat antijamur topikal: Klotrimazol, mikonazol, terbinafin
-Obat antijamur oral (jika infeksi luas atau tidak merespon salep): Itrakonazol, griseofulvin
-Jangan gunakan krim kortikosteroid tanpa pengawasan dokter, karena bisa menyebabkan tinea incognito (infeksi jamur yang tersembunyi karena gejalanya tersamarkan)
🛡️ Cara Mencegah
-Jaga kebersihan dan kekeringan kulit, terutama setelah berkeringat
-Gunakan pakaian longgar & menyerap keringat
-Ganti baju setelah olahraga
-Jangan berbagi handuk, pakaian, atau alat pribadi
-Periksa hewan peliharaan jika ada gejala jamur
📌 Kapan Harus ke Dokter?
🩺 Periksakan diri jika:
Lesi tidak membaik setelah 1-2 minggu pengobatan
Ruam meluas, nyeri, atau disertai luka terbuka
Terjadi di area sensitif seperti wajah, selangkangan, atau anak-anak
Disertai infeksi sekunder (bernanah)
📚 Referensi Jurnal:
Hay, R. J., & Ashbee, H. R. (2014). Fungal infections. Rook’s Textbook of Dermatology (9th ed.). Wiley-Blackwell.
Havlickova, B., Czaika, V. A., & Friedrich, M. (2008). Epidemiological trends in skin mycoses worldwide. Mycoses, 51(Suppl 4), 2–15. https://doi.org/10.1111/j.1439-0507.2008.01606.x
Ely, J. W., Rosenfeld, S., & Seabury Stone, M. (2014). Diagnosis and management of tinea infections. American Family Physician, 90(10), 702–710.