top of page

Skrining Keterlambatan Bicara pada Anak

dr. Fifin | 24 April 2025

Skrining Keterlambatan Bicara pada Anak

Bahasa adalah pengolahan secara konseptual dari komunikasi yang meliputi pemahaman dan pengekspresian informasi, perasaan, ide, dan pikiran. Berbicara adalah produk verbal dari bahasa dengan ekspresi artikulasi verbal
Aspek bahasa dibagi menjadi reseptif dan ekspresif, bahasa reseptif adalah kemampuan untuk mengerti bahasa sedangkan bahasa ekspresif adalah kemampuan untuk memproduksi komunikasi simbolik
Perkembangan bahasa merupakan salah satu indikator perkembangan menyeluruh dari kemampuan kognitif anak yang berhubungan dengan keberhasilan di sekolah nanti.

Keterlambatan perkembangan awal kemampuan bahasa dapat mempengaruhi berbagai fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Selain mempengaruhi kehidupan personal sosial, juga akan menimbulkan kesulitan belajar, bahkan hambatan dalam bekerja kelak. Identifikasi dan intervensi secara dini dapat mencegah terjadinya gangguan dan hambatan tersebut.

Keterlambatan bicara dan bahasa pada anak diasosiasikan dengan kesulitan membaca, menulis, memperhatikan, dan berinteraksi sosial. Seorang anak dinilai memiliki keterlambatan bicara dan bahasa jika perkembangan bicara dan bahasanya secara signifikan berada di bawah milestone anak seusianya. Perkembangan bicara dan bahasa anak tersebut masih dalam urutan yang benar, namun lebih lambat dari yang diharapkan. Sedangkan anak-anak dengan gangguan bicara dan bahasa, perkembangan bicara dan bahasanya secara kualitatif berbeda dari anak pada umumnya.

Penyebab keterlambatan bicara pada anak terdiri dari; 1. Keterlambatan bicara primer termasuk keterlambatan perkembangan bicara dan bahasa, gangguan bahasa ekspresif, gangguan bahasa reseptif. 2. Keterlambatan bicara dan bahasa sekunder merupakan atribut kondisi lain seperti gangguan pendengaran, disabilitas intelektual, gangguan autism, retardasi mental, kelainan fisik, autisme, dan gangguan psikososial.

Tenaga pendidik anak usia dini, tenaga medis, dan profesi lainnya dapat mengidentifikasi risiko keterlambatan bicara dan bahasa pada anak-anak berdasarkan laporan orang tua. Rujukan segera ke ahli patologi bahasa dianjurkan jika orang tua khawatir anaknya memiliki masalah bicara dan bahasa atau jika ada faktor risiko tambahan

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar melakukan surveilans perkembangan (developmental surveillance) pada setiap kontrol anak sehat, dan melakukan skrining perkembangan (developmental screening) pada anak yang kontrol pada usia 9,18, dan 30 bulan atau pada anak-anak yang dicurigai memiliki keterlambatan atau kelainan perkembangan (yang ditemui saat surveilans perkembangan).
Apabila didapatkan adanya gangguan perkembangan, maka harus dilakukan evaluasi medis dan perkembangan (developmental assessment) agar dapat segera dilakukan intervensi dini (early intervention) pada anak.

Skrining dapat menggunakan instrumen yang dinilai oleh orangtua, seperti ASQ (Ages and Stages Questionnaire), CDI (Communicative Development Inventory), ITC (Infant-Toddler Checklist), dan instrumen yang dinilai oleh tenaga medis terlatih, seperti Fluharty Preschool Speech and Language Screening Test dan SKOLD (Screening Kit of Language Development). CDI, ITC, dan SKOLD memiliki konsistensi serta sensitivitas dan spesifisitas yang baik (≥70%) pada tiap tahapan usia.
Salah satu instrumen skrining yang dapat secara akurat menilai aspek-aspek perkembangan utama termasuk komponen bahasa dan visual-motor adalah Capute scales, skirining ini dapat dilakukan di tingkat pelayanan primer oleh pediatric neurologist, psikiater anak, dokter anak, residen anak, dokter umum dan dokter keluarga, mahasiswa kedokteran, perawat, siswa perawat dan asisten dokter.

Capute scales merupakan alat skrining yang dapat menilai secara akurat aspek-aspek perkembangan utama termasuk komponen bahasa dan visual-motor. Keberhasilannya dalam pengukuran secara cepat dan mudah dari aspek-aspek perkembangan akan membantu menegakkan diagnosis banding dari sebagian besar kategori utama gangguan perkembangan (delayed, deviasi, dan disosiasi) pada masa bayi dan kanak-kanak dini, sehingga dapat segera dilakukan intervensi dini untuk memberikan hasil yang terbaik

Anak-anak yang memiliki gangguan bicara dan bahasa harus sesegera mungkin dirujuk ke ahli patologi bicara dan bahasa sebelum usia perkembangan bahasa, yaitu 2- 3 tahun. Periode 36 bulan pertama kehidupan adalah periode kritis perkembangan bahasa. Kecepatan perkembangan bahasa selama periode ini tidak pernah diulang pada waktu lain di kehidupan. Intervensi dini sangat penting, risiko gangguan bicara dan bahasa permanen meningkat dibandingkan dengan teman seusianya yang normal.

Referensi :

1. https://media.neliti.com/media/publications/398105-deteksi-keterlambatan-bicara-dan-bahasa-64fbaf46.pdf
2. https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/viewFile/592/527

  • Grey Facebook Icon
  • Grey Twitter Icon

Klinik Satriabudi Dharma Medika © 2023

Thanks for submitting!

bottom of page