top of page

Serumen Prop: Ketika Kotoran Telinga Menjadi Masalah

dr. Nanda | 13 September 2025

Serumen Prop: Ketika Kotoran Telinga Menjadi Masalah

Apa Itu Serumen Prop?
Serumen prop adalah istilah medis untuk sumbatan saluran telinga oleh kotoran telinga (serumen) yang mengeras dan menumpuk. Secara normal, serumen berfungsi sebagai pelindung alami telinga terhadap debu, kotoran, dan mikroorganisme. Namun, dalam beberapa kondisi, serumen dapat menumpuk dan tidak keluar dengan sendirinya, hingga akhirnya menyebabkan sumbatan.

Penyebab Serumen Prop
Beberapa faktor yang bisa menyebabkan serumen menumpuk, antara lain:
Penggunaan cotton bud yang mendorong serumen masuk lebih dalam
Produksi serumen berlebih (hipersekresi)
Struktur saluran telinga yang sempit atau berliku
Pemakaian alat bantu dengar atau earphone terlalu sering
Usia lanjut (lansia cenderung mengalami penurunan kemampuan pengeluaran serumen alami)


Patofisiologi Serumen Prop
Serumen prop terjadi ketika proses-proses alami pengeluaran serumen terganggu atau tidak mencukupi, sehingga terjadi penumpukan dalam liang telinga. Berikut langkah‑per langkah bagaimana kondisi ini bisa terjadi:
Produksi Serumen
Serumen diproduksi oleh kelenjar seruminosa dan kelenjar sebasea di bagian kartilaginosa dari kanal auditorius eksternus.

Komposisi serumen terdiri dari sekresi kelenjar, sel epitel yang terkelupas, rambut, dan partikel asing/debu.
Mekanisme pembersihan alami (self‑cleaning)

Terdapat migrasi epitel dari bagian medial ke lateral saluran telinga (epithelial migration), sehingga serumen yang tua terdorong keluar.

Pergerakan rahang (misalnya ketika mengunyah) membantu mendorong serumen keluar.
Gangguan terhadap mekanisme pengeluaran

Beberapa faktor yang dapat mengganggu mekanisme ini:
-Obstruksi struktural atau anatomi
Misalnya kanal telinga yang sempit, bentuk kelokan saluran, adanya eksostosis/osteoma, bentuk atau ukuran liang telinga yang menyulitkan aliran keluar serumen.
-Peningkatan produksi serumen
Ada individu yang memproduksi serumen lebih banyak dari rata‑rata, atau jenis serumen yang lebih lengket, tebal, sehingga lebih sulit terdorong keluar.

Kekeringan & perubahan karakteristik serumen
Dengan usia, kelenjar seruminosa/sebasea bisa mengalami atrofi → produksi serumen kering meningkat, lebih rapuh, sulit bermigrasi. › Serumen yang basah vs yang kering (‘phenotype’) juga mempengaruhi.

Intervensi eksternal yang merugikan
Misalnya memasukkan benda ke dalam telinga (cotton buds, alat‑pembersih asing), pemakaian alat bantu dengar atau earplug yang mencekik aliran, penggunaan earphone, dll. Perbuatan ini bisa mendorong serumen masuk lebih dalam atau merusak epitel.

Akumulasi dan impaksi
Jika produksi + sifat serumen + gangguan migrasi domino‑efek → serumen tidak bisa keluar, mulai menumpuk, mengeras (terutama jika kering), menjadi massa padat atau padat/liat yang menekan dinding kanal dan menghalangi ruang kanal auditorius. Inilah yang disebut serumen prop atau cerumen impaction.


Efek fisiologis akibat impaksi
-Gangguan pendengaran konduktif: karena serumen menyumbat lintasan suara melalui kanal eksternal → penghambatan aliran gelombang suara menuju membran timpani.
-Rasa penuh, tekanan di telinga
-Tinnitus, gatal, kadang nyeri jika ada iritasi atau infeksi lokal akibat gesekan atau bakteri.

Gejala Serumen Prop
Serumen prop dapat menyebabkan berbagai keluhan, seperti:
Telinga terasa penuh atau tersumbat
Penurunan pendengaran (hearing loss konduktif ringan)
Rasa tidak nyaman, gatal, atau nyeri pada telinga
Tinnitus (denging di telinga)
Kadang disertai pusing ringan (jarang)


Cara Mengatasi
Jangan membersihkan telinga terlalu dalam atau menggunakan benda tajam. Ini justru dapat memperparah sumbatan atau menyebabkan luka.
Penanganan medis yang umum dilakukan:
Irigasi telinga: Membilas telinga dengan air hangat bertekanan rendah
Suction (penghisapan): Menggunakan alat untuk menyedot serumen
Curetase: Mengambil serumen menggunakan alat kecil seperti sendok (curet)
Semua prosedur ini harus dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman, terutama dokter THT.

Pencegahan
Hindari kebiasaan membersihkan telinga dengan cotton bud secara berlebihan
Bersihkan hanya bagian luar telinga
Jika sering memakai earphone atau alat bantu dengar, lakukan pemeriksaan telinga secara berkala
Gunakan obat tetes pelunak serumen (cerumenolytics) bila dianjurkan dokter


Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri ke dokter jika:
Telinga terasa tersumbat selama lebih dari 2 hari
Terdapat gangguan pendengaran mendadak
Ada nyeri hebat atau keluar cairan dari telinga
Riwayat penyakit telinga sebelumnya


Kesimpulan
Serumen adalah bagian penting dari sistem pertahanan telinga, namun bisa menjadi masalah jika menumpuk dan menyumbat. Hindari penanganan mandiri yang berisiko, dan konsultasikan dengan dokter jika muncul keluhan pada telinga.


Referensi Ilmiah dan Jurnal Terkait
Horton GA, Simpson MTW, Beyea MM, Beyea JA. (2020)
Cerumen Management: An Updated Clinical Review and Evidence-Based Approach for Primary Care Physicians
Journal of Primary Care & Community Health.
https://doi.org/10.1177/2150132720904181

Roland PS, Smith TL, Schwartz SR, et al. (AAO-HNSF Clinical Guideline Update 2017)
Clinical Practice Guideline: Cerumen Impaction
Otolaryngology–Head and Neck Surgery.
https://doi.org/10.1016/j.otohns.2008.06.026

Agrawal V, Deshmukh PT. (2021)
Ear Wax and its Impaction: Clinical Findings and Management
Journal of Pharmaceutical Research International.
https://www.journaljpri.com/index.php/JPRI/article/view/5151

NHANES Study (2024)
Prevalence and Factors Associated with Cerumen Impaction in the United States
PubMed ID: 38525118
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/38525118

  • Grey Facebook Icon
  • Grey Twitter Icon

Klinik Satriabudi Dharma Medika © 2023

Thanks for submitting!

bottom of page