Probiotik untuk Penderita Dyspepsia
dr. Fifin | 23 Juni 2025

Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang memberikan keuntungan dengan cara memperbaiki keseimbangan mikro-organisme usus dan aktivitasnya dapat mempertahankan keutuhan “membran mukosa usus”. Probiotik dapat menghasilkan efek menguntungkan bagi kesehatan jika terdapat dalam jumlah yang cukup di usus. Jumlah probiotik juga dijaga kestabilannya selama penyimpanan dan pengolahan produk agar tetap bermanfaat saat dikonsumsi. Jumlah minimum sel probiotik dalam produk pangan pada saat konsumsi penting untuk memberi efek kesehatan yang menguntungkan.
Berikut adalah mekanisme kerja probiotik secara umum:
1. Meningkatkan fungsi pertahanan (barrier) dari epitel saluran cerna melalui regulasi sitokin pro-inflamasi dan profil kemokin
2. Meningkatkan presentasi antigen dengan limfosit B dan makrofag jaringan
3. Meningkatkan selektivitas dari barrier saluran cerna melalui peningkatan musin, imunoglobulin A (IgA), dan produksi defensin
4. Meningkatkan produksi vitamin, mineral, asam lemak rantai pendek atau short-cain fatty acids (SCFAs), dan faktor regulasi pertumbuhan untuk menguatkan lapisan epitel saluran cerna
5. Meningkatkan faktor anti-angiogenesis, sitokin (IL-2, IL-12), dan antioksidan
6. Menurunkan pH saluran cerna untuk memberikan kondisi yang tidak sesuai untuk perkembangan bakteri patogen
7. Meningkatkan pembentukan molekul anti-inflamasi dan faktor pertumbuhan, serta diferensiasi sel T regulator untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh
8. Modifikasi mikrobiota saluran cerna
9. Regulasi mekanisme apoptosis dan diferensiasi sel
10. Menghambat enzim tirosin kinase dan deleterious pathways lainnya
11. Menurunkan kadar radikal bebas superoksida
12. Regulasi fungsi endokrin dan neurologis melalui brain-gut axis
Spesies probiotik yang banyak diteliti adalah genus Lactobacillus, Bifidobacterium, Streptococcus, Saccharomyces, Bacillus, dan Enterococcus. Probiotik Lebih banyak ditemukan dalam bentuk bakteri gram positif karena merupakan flora normal di saluran pencernaan manusia. Efektivitas dari probiotik dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti proses pembuatan dan kondisi penyimpanan (kandungan air, suhu, pH, oksidasi, dan tekanan osmotik), serta kemampuan untuk kolonisasi dan kemampuan bertahan di dalam tubuh manusia (faktor pH asam, garam empedu, dan enzim pencernaan).
Probiotik disarankan berada dalam indeks minimum of bio-value (MBV) atau jumlah minimal sel probiotik. Menurut rekomendasi International Dairy Federation (IDF), indeks ini harus di atas 107 cfu g-1. Terlepas dari indeks MBV, asupan harian dari setiap produk makanan juga ditentukan untuk efektivitas probiotik. Jumlah minimum dari indeks yang terakhir telah direkomendasikan sebagai asupan harian sekitar 109 sel per hari. Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Amerika Serikat merekomendasikan jumlah minimum probiotik yaitu sebesar 106 CFU/mL
Manfaat probiotik telah banyak diteliti. Beberapa penelitian membuktikan bahwa probiotik dapat digunakan untuk pada penderita disepesia fungsional. Dispepsia fungsional terjadi diduga akibat gangguan motilitas saluran cerna, peningkatan sensitivitas viseral dan faktor psikososial.
Pemberian suplementasi Lactobacillus reuteri selama 8 minggu secara signifikan menurunkan gejala mual, nyeri perut, regurgitasi asam, dan distensi abdomen pada penderita dispesia fungsional. Konsentrasi yang digunakan adalah 2 x 108 CFU. Jika dikombinasikan dengan probiotik lain yaitu Lactobacillus rhamnosus dan Saccharomyces boulardi dapat menurunkan distensi dan rasa penuh pasca makan.
Mekanisme kerja probiotik dalam penatalaksanaan dispepsia fungsional adalah melalui perubahan mikrobiota saluran cerna, terutama berhubungan dengan infeksi Helicobacter pylori. Probiotik berperan melalui peningkatan respon imun bawaan termasuk peningkatan fungsi barrier mukosa saluran cerna, serta peningkatan sekresi mukus yang mencegah penempelan H. pylori pada lapisan epitel. Di sisi lain, perubahan mikrobiota memicu dekonjugasi dan eksresi asam empedu melalui feses, sehingga sekresi asam empedu di saluran cerna bagian proksimal berkurang.
Pemberian probiotik pada pasien disepsia fungsional dapat dikombinasikan dengan penghambat pompa proton (PPI), prokinetik dan antasida.
Probiotik dapat dipertimbangkan diberikan pada pasien dispepsia fungsional, akan tetapi penggunaan probiotik perlu dilakukan secara hati-hati
Referensi :
1. https://pbpgigastro.com/wp-content/uploads/2025/03/Konsensus-Nasional-Peranan-Probiotik-Tahun-2022.pdf
2. file:///C:/Users/PC%20A28/Downloads/artikel+18+ALIANA+SINTA+DEWI+149-156.pdf