top of page

Pengaruh Obat‑Obatan & Radioterapi terhadap Kesehatan Gigi

drg. Refina | 23 September 2025

Pengaruh Obat‑Obatan & Radioterapi terhadap Kesehatan Gigi

Pengobatan medis modern seperti kemoterapi dan radioterapi sangat membantu dalam menangani kanker, terutama kanker kepala & leher. Namun, karena efeknya yang luas terhadap jaringan tubuh, termasuk mulut dan gigi, ada sejumlah dampak yang bisa muncul. Berikut rangkaian efek, penyebab, serta cara pencegahannya.

Dampak & Efek Samping

1. Efek dari Kemoterapi
Beberapa obat kemoterapi yang bekerja dengan menyerang sel yang cepat membelah (termasuk sel kanker) juga mempengaruhi sel‑sel normal di mulut dan jaringan gigi. Beberapa efek yang sering dilaporkan:

- Mucositis: luka atau peradangan di selaput mulut yang membuat rasa sakit, kesulitan makan atau menelan.
- Xerostomia (mulut kering): produksi air liur berkurang, sehingga mulut menjadi kering. Air liur punya fungsi proteksi terhadap bakteri dan membantu pembersihan sisa makanan.
- Perubahan rasa (dysgeusia): rasa makanan bisa berubah menjadi pahit, logam, atau menurun sensasinya.
- Infeksi mulut: karena pertahanan menurun (air liur kurang, luka di mulut), risiko infeksi jamur seperti candida atau bakteri meningkat.
- Kesulitan makan / nutrisi terganggu: rasa sakit dan rasa tidak nyaman di mulut bisa membuat pasien sulit makan, menyebabkan berat badan turun dan kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi.

2. Efek dari Radioterapi (Terutama pada kanker kepala & leher)
Radioterapi menggunakan radiasi pada area tertentu, dan bila area tersebut mencakup mulut, rahang, kelenjar liur, bisa menimbulkan efek jangka pendek dan jangka panjang:

- Kerusakan kelenjar air liur → mulut kering kronis, yang memicu karies (gigi berlubang) dan infeksi mulut karena air liur yang seharusnya membantu melindungi gigi hilang fungsinya.
- Radiation caries: karies khusus yang muncul setelah radiasi, sering lebih cepat berkembang karena perubahan pada struktur gigi dan lingkungan mulut yang kurang proteksi.
- Perubahan struktur gigi keras (enamel & dentin): Radiasi, terutama pada dosis tinggi, berdampak negatif terhadap struktur keras gigi baik pada gigi permanen maupun gigi sulung: mengurangi kandungan mineral, menurunkan kekerasan, dan menyebabkan perubahan morfologi yang bisa membuat gigi lebih rentan rusak/karies.
- Osteoradionecrosis: keadaan di mana tulang rahang (mandibula atau maksila) mati (necrosis) karena suplai darah yang terganggu setelah radiasi tinggi. Prosedur operasi gigi yang invasif setelah radioterapi bisa memicu kondisi ini.

Efek Jangka Panjang
Setelah terapi selesai, beberapa masalah tetap bisa terjadi atau muncul kemudian:
- Kerusakan permanen pada gigi dan struktur mulut (mis. enamel, dentin) akibat radiasi. Karies radiasi dan kerusakan gigi karena mulut kering dan perubahan lingkungan mulut yang kurang terlindungi.
- Perubahan rasa, sensitivitas mulut, dan masalah berkumur atau berbicara jika mukosa tetap iritasi.
- Dampak psikologis dan sosial karena penampilan mulut yang berubah atau kesulitan fungsi mulut.

Faktor Risiko

Beberapa hal yang membuat risiko efek oral lebih besar:
- Lokasi terapi: terapi pada area kepala & leher memiliki risiko lebih besar terhadap mulut dan gigi.
- Kombinasi terapi (radioterapi + kemoterapi) atau dosis tinggi radiasi/obat.
- Kondisi mulut & gigi sebelum terapi: kebersihan mulut yang buruk, infeksi gigi yang sudah ada, penyakit gusi.
- Kondisi pasien (usianya, status gizi, kondisi sistemik, kemampuan menyembuhkan/meregenerasi jaringan).

Pencegahan & Penanganan
Langkah‑langkah yang bisa dilakukan pasien dan tim medis agar efek buruk pada mulut bisa diminimalkan:
- Pemeriksaan gigi & mulut sebelum terapi untuk mengidentifikasi dan merawat masalah gigi/investasi mulut.
- Kebersihan mulut yang baik selama terapi: menyikat gigi, berkumur dengan larutan yang mendukung, menghindari trauma mukosa.
- Intervensi tambahan seperti penggunaan obat pelindung mukosa, larutan antiseptik, laser ringan, cryotherapy (terutama saat kemoterapi dosis tinggi) untuk mengurangi keparahan mucositis.
- Perawatan setelah terapi untuk memantau dan mengelola efek jangka panjang: gigi berlubang, kerusakan jaringan keras, mulut kering.
- Pendekatan tim multidisipliner, melibatkan dokter onkologi, dokter gigi, ahli gizi, perawat, agar intervensi bisa dilakukan tepat waktu dan terpadu.

Kesimpulan
Obat‑obatan modern khususnya kemoterapi & radioterapi sangat vital dalam penanganan kanker, namun memiliki efek samping yang cukup signifikan terhadap kesehatan gigi dan mulut. Risiko terbesar muncul pada pasien yang mendapatkan radiasi kepala/leher, dosis tinggi, dan yang kondisi mulutnya sebelum terapi sudah kurang sehat. Tapi, dengan persiapan yang baik, perawatan gigi sebelum dan selama terapi, serta perawatan lanjutan, banyak efek buruk bisa dicegah atau dikurangi.

Sumber :
1. Aradya, Anupama; Kiran, P. K.1; Raghavendra Swamy, K. N.; Doddawad, Vidya G.2; Ranganatha, Narahari3; Sravani, Koduru4. Oral Risk Factors in Patients with Cancer Undergoing Chemotherapy - A Pilot Study. Indian Journal of Dental Research 35(2):p 126-130, Apr–Jun 2024.
2. Mostafavi, S., Wyszyńska, M., & Skucha-Nowak, M. (2025). The Importance of Dental Treatment in Patients Before Radiotherapy, Chemotherapy, and Cardiac Surgeries: A Narrative Review. Journal of Clinical Medicine, 14(17), 6330.
3. Epstein, J. B., Thariat, J., Bensadoun, R.-J., Barasch, A., Murphy, B. A., Kolnick, L., Popplewell, L., & Maghami, E. (2012). Oral complications of cancer and cancer therapy: From cancer treatment to survivorship. CA: A Cancer Journal for Clinicians, 62(6), 400‑422.
4. Duruk, G., Acar, B., & Temelli, Ö. (2020). Effect of different doses of radiation on morphological, mechanical and chemical properties of primary and permanent teeth—an in vitro study. BMC Oral Health, 20, 242.
5. Tolentino Ede S, Centurion BS, Ferreira LH, Souza AP, Damante JH, Rubira-Bullen IR. Oral adverse effects of head and neck radiotherapy: literature review and suggestion of a clinical oral care guideline for irradiated patients. J Appl Oral Sci. 2011 Oct;19(5):448-54.

  • Grey Facebook Icon
  • Grey Twitter Icon

Klinik Satriabudi Dharma Medika © 2023

Thanks for submitting!

bottom of page