top of page

Mitos atau Fakta
Cabut Gigi Dapat Menyebabkan Kebutaan

drg. Refina | 18 November 2024

Mitos atau Fakta 
Cabut Gigi Dapat Menyebabkan Kebutaan

Masyarakat sering kali merasa takut dan cemas untuk melakukan pencabutan gigi ke dokter gigi. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor seperti trauma saat kecil, pengalaman buruk ketika melakukan perawatan gigi, takut karena mendengar cerita dan pengalaman orang lain yang pernah melakukan pencabutan gigi sebelumnya, faktor pengetahuan, kurangnya wawasan terhadap prosedur perawatan kesehatan gigi dan mulut dan lain sebagainya.

Terdapat informasi salah yang sering didengar di kalangan masyarakat mengenai efek pencabutan gigi yang mengarah pada kebutaan. Mitos yang berkembang terkait kebutaan bisa terjadi akibat dari terputusnya saraf mata ketika gigi sedang proses dicabut, atau karena cairan anastesi yang masuk melalui saraf mata. Faktanya, menurut penelitian yang ada, saraf mata tidak berkaitan dengan saraf gigi karena tidak ada hubungan secara langsung antara saraf mata dengan saraf gigi, sehingga pencabutan gigi tidak dapat menyebabkan kebutaan paska pencabutan.

Berikut adalah beberapa kondisi gigi dan mulut yang memerlukan tindakan pencabutan gigi :

1. Karies (gigi berlubang)
2. Nekrosis pulpa (gigi mati)
3. Penyakit periodontal
4. Alasan ortodontik
5. Malposisi gigi
6. Fraktur gigi
7. Gigi terlibat fraktur rahang
8. Gigi supernumerari
9. Gigi terkait lesi patologis
10. Terapi radiasi
11. Kemampuan finansial pasien

Sedangkan beberapa kondisi pasien yang kontra terhadap tindakan pencabutan gigi adalah :

1. Faktor sistemik
A. Absolut
a) Leukemia
b) Sirosis hati
c) Gagal ginjal
d) Gagal jantung

B. Relatif
a) Diabetes
b) Hipertensi
c) Penyakit jantung
d) Kehamilan

2. Faktor lokal
a) Diskrasia darah
b) Pasien dengan terapi antikoagulan
c) Gondok beracun
d) Penyakit kuning
e) Demam
f) Nefritis
g) Pasien kompromis medis
h) Pasien terapi radiasi

Diharapkan masyarakat bisa lebih paham dan tidak cemas untuk periksa ke dokter gigi. Segera konsultasikan keadaan gigi dan cek kesehatan gigi dan mulut 6 bulan sekali.

Sumber :
- Lestari, N., Lauddin, T., & Amir, A. Muh. I. M. (2023). Indikasi dan Kontraindikasi Pencabutan Gigi [Journal-article]. DENThalib Journal, 1–3, 73–79.
- Ridwan, R. D., Rianti, D., Luthfimaidah, M. S., & Fardha, D. R. (2022). Literasi Anggapan Kebutaan Pasca Pencabutan Gigi dalam Rangka Pengabdian Masyarakat. Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services), 6(1), 15–17. https://doi.org/10.20473/jlm.v6i1.2022.15-17

bottom of page