Mimisan Bisa Karena Kelelahan dan Tidak Makan, Kapan Harus Waspada?

Mimisan atau epistaksis adalah kondisi keluarnya darah dari hidung yang bisa membuat panik, apalagi jika terjadi tiba-tiba. Namun, tahukah Anda bahwa mimisan juga bisa terjadi karena kelelahan fisik atau psikis dan tidak makan dalam waktu lama? Artikel ini akan membahas penyebab tersebut dan memberikan panduan tentang mimisan yang tidak berbahaya serta kapan harus waspada dan periksa ke dokter.

1. Bagaimana Mimisan Terjadi?
Dinding rongga hidung dilapisi oleh jaringan pembuluh darah kecil yang sangat halus, terutama di bagian depan hidung. Ketika pembuluh darah ini pecah karena iritasi, tekanan, atau kondisi tubuh tertentu, maka terjadilah perdarahan dari hidung. Mimisan paling sering terjadi dari area yang disebut pleksus Kiesselbach—daerah rapuh dengan banyak pembuluh darah superfisial.


2. Kelelahan Bisa Memicu Mimisan
Kelelahan, baik secara fisik maupun emosional, bisa menyebabkan:
-Lonjakan tekanan darah sementara, yang dapat memicu pecahnya pembuluh darah kecil di hidung.
-Penurunan daya tahan tubuh dan kemampuan jaringan untuk pulih, sehingga mukosa hidung menjadi kering dan lebih rapuh.
-Dehidrasi ringan yang sering menyertai kelelahan, terutama jika disertai kurang minum, menyebabkan kekeringan pada saluran napas atas.

3. Tidak Makan (Kelaparan) dan Hubungannya dengan Mimisan
Kelaparan atau melewatkan waktu makan dapat menurunkan kadar gula darah dan menyebabkan:
Pelepasan hormon stres (seperti adrenalin), yang mengganggu kestabilan pembuluh darah.
Kekurangan nutrisi penting seperti zat besi, vitamin C, dan vitamin K yang dibutuhkan untuk menjaga kekuatan dan elastisitas pembuluh darah serta pembekuan darah yang normal. Mukosa hidung menjadi kering, terutama jika puasa atau tidak makan juga disertai kurang minum.

4. Kapan Mimisan Tidak Berbahaya?
Mimisan ringan umumnya tidak berbahaya dan bisa ditangani di rumah. Ciri-cirinya antara lain:
-Hanya keluar dari satu lubang hidung
-Warna darah merah segar
-Perdarahan berhenti dalam 5–15 menit dengan penekanan sederhana
-Tidak disertai gejala lain seperti pusing berat, lemas, atau memar di tubuh
-Terjadi setelah kelelahan, kurang makan, cuaca panas atau kering, mengupil, atau bersin kuat

Cara Mengatasi Mimisan Ringan:
-Duduk tegak dan sedikit membungkuk ke depan
-Tekan bagian lunak hidung selama 5–10 menit
-Kompres dingin di batang hidung atau leher belakang
-Istirahat, minum air putih, dan jangan meniup hidung setelah perdarahan berhenti

5. Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksa ke dokter bila:
-Mimisan berlangsung lebih dari 20 menit
-Mimisan terjadi berulang (lebih dari 2–3 kali dalam seminggu)
-Disertai pusing berat, pucat, atau pingsan
-Ada darah dari kedua lubang hidung atau menyertai muntah
-Pasien memiliki riwayat gangguan pembekuan darah atau sedang minum obat pengencer darah (antikoagulan)
-Mimisan terjadi setelah trauma berat

6. Cara Mencegah Mimisan Akibat Kelelahan dan Tidak Makan
-Istirahat cukup dan hindari kelelahan berlebih
-Jangan melewatkan waktu makan
-Perbanyak konsumsi makanan bergizi yang mengandung zat besi, vitamin C, dan vitamin K
-Minum air putih cukup setiap hari
-Hindari udara kering berlebihan; gunakan humidifier jika perlu
-Hindari mengorek hidung secara kasar


Kesimpulan
Mimisan bisa terjadi karena hal-hal yang sederhana seperti kelelahan dan tidak makan, terutama jika disertai dehidrasi dan kondisi tubuh yang lemah. Selama perdarahan ringan dan berhenti sendiri, kondisi ini umumnya tidak berbahaya. Namun, tetap penting mengenali tanda bahaya yang membutuhkan penanganan medis lebih lanjut. Menjaga gaya hidup sehat, pola makan teratur, dan istirahat yang cukup adalah langkah penting untuk mencegah mimisan yang berulang.

Referensi:
Tunkel DE, Anne S, Payne SC, et al. Clinical Practice Guideline: Nosebleed (Epistaxis). Otolaryngology–Head and Neck Surgery. 2020;162(1_suppl):S1-S38.
NHS UK. Nosebleed: Causes and Treatment. www.nhs.uk.
MedlinePlus. Epistaxis. U.S. National Library of Medicine. www.medlineplus.gov.
Mayo Clinic. Nosebleeds: First aid. www.mayoclinic.org.