Mengenal dan Mencegah Diare
dr. Fifin | 04 Agus 2025

Diare didefinisikan sebagai buang air besar encer atau cair sebanyak 3 kali atau lebih per hari (atau lebih sering daripada biasanya). Buang air besar yang sering dan padat bukanlah diare.
Diare biasanya merupakan gejala infeksi pada saluran usus, yang dapat disebabkan oleh berbagai organisme bakteri, virus, dan parasit. Infeksi menyebar melalui makanan atau air minum yang terkontaminasi, atau dari orang ke orang akibat kebersihan yang buruk.
Diare dikategorikan menjadi akut atau kronis dan infeksi atau non-infeksi berdasarkan durasi dan jenis gejalanya.Diare akut didefinisikan sebagai episode yang berlangsung kurang dari 2 minggu. Infeksi adalah paling sering menyebabkan diare akut. Sebagian besar kasus disebabkan oleh infeksi virus, dan perjalanan penyakitnya dapat sembuh sendiri. Diare kronis didefinisikan sebagai durasi yang berlangsung lebih dari 2 minggu dan cenderung non-infeksi. Penyebab umumnya meliputi malabsorpsi, penyakit radang usus, dan efek samping obat.
Berikut adalah beberapa pertimbangan penting yang perlu diperhatikan saat mendiagnosis dan menangani diare, karena identifikasi agen etiologi sangat penting:
1. Karakteristik tinja bervariasi antara penyebab yang berbeda, seperti konsistensi, warna, volume, dan frekuensi
2. Ada atau tidaknya gejala usus yang berhubungan, seperti mual/muntah, demam, dan nyeri perut
3. Paparan di tempat penitipan anak di mana patogen yang umum ditemukan adalah rotavirus, astrovirus, calicivirus; spesies Shigella, Campylobacter, Giardia, dan Cryptosporidium
4. Riwayat konsumsi makanan yang terinfeksi, seperti makanan mentah atau terkontaminasi
5. Riwayat paparan air dari kolam renang, perkemahan, atau lingkungan laut
6. Riwayat perjalanan sangat penting karena patogen umum mempengaruhi wilayah tertentu; Escherichia coli enterotoksigenik adalah patogen yang dominan
7. Paparan hewan secara historis dikaitkan dengan diare, seperti anjing/kucing muda: Campylobacter; kura-kura: salmonella
8. Faktor predisposisi seperti rawat inap, penggunaan antibiotik, imunosupresi
Intervensi untuk mencegah diare, termasuk air minum yang aman, penggunaan sanitasi yang lebih baik, dan cuci tangan dengan sabun, dapat mengurangi risiko penyakit. Diare harus diobati dengan larutan rehidrasi oral (ORS), larutan air bersih, gula, dan garam. Selain itu, pengobatan tambahan berupa tablet seng dispersibel selama 10-14 hari dapat memperpendek durasi diare dan meningkatkan hasil pengobatan.