top of page

Kista Bartholin: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

dr. Nanda | 15 November 2025

Kista Bartholin: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

1. Anatomi & Fungsi Kelenjar Bartholin
Kelenjar Bartholin (glandula vestibularis mayor) adalah kelenjar kecil berukuran ±0,5 cm yang terletak pada jam 4 dan 8 di vestibulum vagina, tepat di posterior labia minora.
Fungsinya: menghasilkan cairan mukus untuk melumasi introitus vagina, terutama saat aktivitas seksual.
Salurannya sepanjang ±2 cm dan bermuara di antara himen dan labia minora. Bila saluran ini tersumbat → terbentuk kista.

2. Definisi
Kista Bartholin adalah benjolan berisi cairan yang terbentuk akibat obstruksi duktus kelenjar Bartholin, sehingga sekret menumpuk di dalam rongga kelenjar.
Jika terinfeksi → menjadi abses Bartholin.

3. Patofisiologi Lengkap
Patofisiologi kista Bartholin terdiri dari beberapa tahap:

a. Obstruksi Saluran
Faktor penyebab sumbatan:
Peradangan lokal (vulvitis, vaginitis)
Trauma/iritasi (gesekan, hubungan seksual)
Infeksi bakteri
Jaringan parut
Penyumbatan mekanis oleh debris atau sekret kental

Patofisiologi inti:
Saluran tersumbat → cairan mukus tidak dapat keluar → tekanan meningkat → duktus melebar → terbentuk kista mukus.

b. Pembesaran Kista
Terjadi akumulasi:
Mukus dari kelenjar
Cairan transudat jaringan
Cairan inflamatif ringan
Kista dapat membesar hingga beberapa sentimeter dan biasanya tidak nyeri karena tidak ada infeksi.

c. Transisi Menjadi Abses (Jika Terinfeksi)
Kista dapat terinfeksi oleh bakteri:
E. coli (paling sering)
Staphylococcus aureus
Streptococcus
Bakteri anaerob
Penyakit menular seksual: N. gonorrhoeae dan C. trachomatis

Mekanisme:
Kista mengandung cairan → media pertumbuhan bakteri
Bakteri masuk dari vulva, vagina, atau kulit sekitar
Terjadi proses inflamasi purulen
Penumpukan nanah → tekanan tinggi → nyeri hebat

Secara patofisiologis:
Vasodilatasi → eritema
Peningkatan permeabilitas kapiler → edema
Rekrutmen neutrofil dan makrofag → pus
Destruksi jaringan lokal → abses

d. Perjalanan Penyakit
Normal → obstruksi saluran
Obstruksi → kista (benjolan tidak nyeri)
Kista + infeksi → abses (nyeri hebat)
Berulang: bila saluran tidak kembali terbuka sempurna
Kronis: bila terbentuk sinus, duktus mengecil, atau dinding kelenjar menebal


4. Faktor Risiko
Usia 20–40 tahun (paling sering)
Aktivitas seksual tinggi
Vulvovaginitis berulang
Kebersihan area genital kurang
Riwayat kista/abses berulang
Penyakit menular seksual


5. Gejala Klinis
Kista Bartholin
Benjolan di salah satu sisi vagina
Tidak nyeri
Tekstur lunak/kenyal
Rasa mengganjal saat duduk/berjalan
Kadang hanya ditemukan secara kebetulan

Abses Bartholin
Nyeri hebat (paling khas)
Bengkak merah panas
Sulit berjalan atau duduk
Demam atau malaise
Perabaan terasa fluktuasi


6. Diagnosis
a. Diagnosis Klinis
Hanya berdasarkan:
Lokasi
Konsistensi
Nyeri
Riwayat berulang

b. Pemeriksaan Penunjang
Dilakukan bila:
Berulang
Usia >40 tahun (untuk menyingkirkan kanker Bartholin, meski jarang)
Pemeriksaan yang dapat dilakukan:
Kultur pus (jika abses)
Biopsi (pada usia >40 tahun atau lesi mencurigakan)
USG vulva (jarang, jika diagnosis tidak jelas)


7. Tata Laksana
A. Kista Tanpa Infeksi
Sitz bath / rendam air hangat 10–15 menit beberapa kali sehari
Analgesik bila perlu
Observasi, karena banyak yang hilang spontan

B. Jika Kista Besar / Simptomatik
Word catheter (membuka saluran dan mencegah sumbatan berulang)
Marsupialisasi untuk kasus berulang

C. Abses Bartholin
Insisi & Drainase (I&D) — standar pertama
Word catheter — untuk mencegah rekurensi

Antibiotik, bila:
Demam
Selulitis
Risiko infeksi PMS
Abses rekuren


Antibiotik pilihan:
Amoxicillin-clavulanate
Ceftriaxone + azithromycin (bila curiga gonore/klamidia)
Metronidazole (jika anaerob dominan)


D. Rekurensi
Marsupialisasi
Eksisi kelenjar (sangat jarang, pilihan terakhir)


8. Komplikasi
Abses berulang
Fistula
Rasa nyeri kronis
Infeksi meluas (selulitis)
Kanker kelenjar Bartholin (sangat jarang; terutama pada usia >40)


9. Referensi Ilmiah
Buku Teks
Berek JS. Berek & Novak’s Gynecology, 16th ed. Lippincott Williams & Wilkins.
Hoffman B, Schorge J, et al. Williams Gynecology, 4th ed. McGraw-Hill.
DeCherney AH, Nathan L. Current Diagnosis & Treatment: Obstetrics & Gynecology, 12th ed. McGraw-Hill.
Jurnal Peer-Reviewed
Wechter ME et al. “Management of Bartholin duct cysts and abscesses.” Obstet Gynecol Clin North Am. 2005.
Pundir J, Auld BJ. “A review on the management of diseases of the Bartholin’s gland.” J Obstet Gynaecol. 2008.
Haider Z, Condous G. “Bartholin’s gland abscess: clinical review.” Aust Fam Physician. 2013.
Omole F, Simmons BJ. “Bartholin Duct Cyst and Gland Abscess: Office Management.” Am Fam Physician. 2019.

Sumber klinis
UpToDate: “Bartholin gland masses.”
Mayo Clinic: “Bartholin's cyst.”
Cleveland Clinic: “Bartholin Cyst.”



  • Grey Facebook Icon
  • Grey Twitter Icon

Klinik Satriabudi Dharma Medika © 2023

Thanks for submitting!

bottom of page