Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil
dr. Fifin | 13 Juli 2025

Kehamilan adalah masa paling kritis dalam siklus hidup seorang wanita. Selama kehamilan, seorang wanita tidak hanya memelihara dirinya sendiri, tetapi juga dirinya sendiri dan anaknya yang ada di dalam kandungan. Asupan zat gizi untuk bayi di dalam kandungan berasal dari simpanan zat gizi di dalam tubuh ibunya. Oleh karena itu sangat penting bagi calon ibu hamil mempunyai status gizi yang baik sebelum memasuki kehamilannya, (misalnya tidak kurus, tidak anemia dan tidak gemuk), untuk memastikan cadangan zat gizi ibu hamil mencukupi untuk memenuhi kebutuhan janinnya.
Asupan makanan ibu harus tercukupi nutrisinya dalam rangka untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Kurang gizi selama kehamilan mempengaruhi hasil kelahiran, hasil neonatal dan kemudian hasil kesehatan ibu dan bayinya. Gizi kurang pada ibu adalah masalah kesehatan masyarakat di dunia dan Indonesia. Saat kurang gizi pada wanita hamil, janin memiliki peningkatan risiko untuk berat lahir rendah. Untuk mencegah berbagai resiko tersebut berikut beberapa zat gizi yang terpenuhi saat kehamilan :
1. Zat Gizi Makro
a. Kebutuhan Energi selama Hamil
Ibu Hamil membutuhkan tambahan sekitar 300 kalori/hari selama kehamilan. Perhitungan ini
berdasarkan perkiraan tambahan energi sebesar 80.000 kalori yang dibutuhkan untuk mendukung kehamilan 9 bulan penuh yang tidak hanya meningkakan metabolisme Ibu dan janin, namun juga untuk mendukung pertumbuhan janin dan plasenta.
Pada trimester pertama, umumnya tidak ada perbedaan kebutuhan energi dengan perempuan tidak hamil, karena walaupun terjadi pembentukan semua cikal bakal organ tubuh pada trimester pertama, energi yang dibutuhkan sedikit. Namun pada trimester kedua dan ketiga, kebutuhan energi meningkat berturut-turut menjadi 340 kalori dan 452 kalori/hari. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya laju metabolisme basal Ibu hingga mencapai 60% dibandingkan sebelum hamil
b.Kebutuhan Protein selama Hamil
Asupan protein yang dianjurkan untuk perempuan dewasa adalah 55-65 g/hari. Selama kehamilan, kebutuhan protein berturut-turut meningkat sebanyak 1 g, 10 g, dan 30 g/hari pada trimester I, II, dan III.
2. Zat Gizi Mikro
a. Zat Besi
Zat besi merupakan mineral yang penting tidak hanya pada masa kehamilan, bahkan sejak remaja. Kebutuhan zat besi tertinggi ada pada kelompok usia produktif atau perempuan usia subur (13 – 49 tahun) yakni sebesar 15 – 18 mg/hari dan meningkat sebanyak 9 mg/hari untuk perempuan hamil pada trimester 2 dan 3. Untuk memenuhi kebutuhan zat besi, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan kaya zat besi termasuk daging merah, hati, ayam, ikan, dan sayur berdaun hijau tua serta buah berwarna oranye seperti pepaya.
b. Asam Folat
Asam folat adalah salah satu jenis vitamin B yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan sel yang cepat, pembelahan sel, dan pembentukan sel-sel saraf dalam perkembangan janin dan plasenta. Kebutuhan folat meningkat selama kehamilan untuk mendukung pertumbuhan janin. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) Tahun 2019, kebutuhan perempuan tidak hamil akan folat adalah sebesar 400 mcg/hari dan meningkat menjadi 600 mcg/hari selama kehamilan. Sumber bahan makanan kaya folat adalah buah jeruk, sayuran berdaun hijau tua, kacang-kacangan, dan hati.
c. Vitamin A
Vitamin A sangat penting untuk pembelahandan perkembangan sel, perkembangan tulang belakang, jantung, mata, dan telinga. Anak dari ibu yang mengalami kekurangan vitamin A, memiliki risiko kematian yang lebih tinggi, yang mungkin terkait dengan penurunan fungsi kekebalan tubuh. Berdasarkan AKG 2019, perempuan membutuhkan asupan Vitamin A sebesar 600 RE/hari dan bertambah menjadi 900 RE/hari selama hamil. Oleh karena efek sampingnya yang berbahaya jika dikonsumsi dalam dosis tinggi saat hamil, maka sangat dianjurkan agar penambahan asupan vitamin A dianjurkan secara alami dari makanan. Secara alami, Vitamin A dapat dijumpai pada sayur dan buah berwarna hijau tua atau oranye, seperti wortel, ubi jalar, bayam, brokoli; serta dari sumber pangan hewani seperti hati ayam, telur, dan ikan.
d. Kalsium
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak kandungannya didalam tubuh, 99% berada di dalam tulang, sisanya didalam darah dan cairan interstitial sel. Kalsium sangat penting untuk pertumbuhan/ perkembangan janin, oleh karenanya kebutuhan Kalsium ibu meningkat selama kehamilan. Sumber utama Kalsium dalam makanan adalah adalah susu, sereal dan sayur.
e. Probiotik dan Prebiotik
Probiotik didefinisikan sebagai mikroorganisme hidup yang bila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup dapat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Salah satu mekanisme dari probiotik adalah mampu menekan atau menghambat pertumbuhan dari bakteri jahat dari dalam saluran pencernaan, khususnya usus besar, jika dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai Probiotik dan prebiotik dinyatakan mampu mengurangi gejala berbagai penyakit seperti diare, infeksi usus, mencegah dan mengobati eksim, flu, perlemakan hati, dan menurunkan gejala kolik pada bayi (berkurangnya crying time). ASI juga diketahui mengandung oligosakarida yang memberikan efek seperti prebiotik yang mampu membantu tubuh bayi melawan bakteri (dengan memperkuat dinding usus dari serangan bakteri) dan menyeimbangkan komposisi microbiota pada usus bayi.
Referensi :
1. https://drive.google.com/file/d/1f0GKY_M3DOX5ENJ2cZG7XRzZ4cFAfvyI/view
2. http://repository.unimus.ac.id/7299/1/Buku%20Digital%20-%20GIZI%20PADA%20IBU%20HAMIL.pdf