Herpes Zoster: Penyakit Kulit Akibat Reaktivasi Virus
dr. Nanda Sri Wahyuni | 28 Agustus 2025

Apa itu Herpes Zoster?
Herpes zoster atau yang dikenal dengan cacar api / shingles adalah penyakit infeksi kulit dan saraf yang disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella Zoster. Virus ini sama dengan penyebab cacar air (varisela). Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus tidak hilang, melainkan “tidur” di ganglia saraf tepi. Bertahun-tahun kemudian, virus bisa aktif kembali dan menimbulkan gejala herpes zoster.
Penyebab & Faktor Risiko
-Reaktivasi virus lebih mudah terjadi pada kondisi:
-Usia lanjut (≥50 tahun)
-Sistem imun menurun (misalnya penderita HIV/AIDS, kanker, penggunaan obat imunosupresif, atau setelah transplantasi organ)
-Stres berat
-Penyakit kronis (diabetes, gagal ginjal, dll.)
Mekanisme (Patofisiologi)
-Setelah infeksi primer (cacar air), virus Varicella Zoster menetap dorman di ganglion saraf sensorik.
-Saat sistem imun melemah, virus bereplikasi dan berjalan sepanjang serabut saraf sensorik menuju kulit.
-Terjadi peradangan pada saraf dan kulit di area dermatom tertentu → timbul gejala khas berupa nyeri dan ruam.
Gejala Klinis
-Nyeri, rasa terbakar, kesemutan, atau gatal pada satu sisi tubuh (sesuai dermatom).
-Setelah 1–3 hari muncul ruam kemerahan → berkembang menjadi vesikel berkelompok berisi cairan, kadang bernanah.
-Vesikel kemudian mengering dan membentuk keropeng dalam 7–10 hari.
-Biasanya hanya mengenai satu sisi tubuh dan tidak melewati garis tengah.
-Bisa disertai demam, lemas, sakit kepala.
Komplikasi
-Neuralgia pascaherpes (postherpetic neuralgia, PHN) → nyeri saraf menetap berbulan-bulan hingga bertahun-tahun setelah ruam sembuh.
-Infeksi sekunder pada kulit.
-Herpes zoster oftalmikus (kena mata) → risiko kebutaan.
-Jarang: meningitis, ensefalitis, atau komplikasi neurologis lain.
Diagnosis
-Diagnosis umumnya ditegakkan secara klinis melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik:
Riwayat nyeri di satu sisi tubuh, diikuti ruam khas vesikel berkelompok sesuai dermatom.
-Tes penunjang (jarang diperlukan) → PCR, kultur virus, atau serologi bila kasus atipikal.
Penatalaksanaan
Tujuan terapi: mempercepat penyembuhan, mengurangi nyeri, dan mencegah komplikasi.
Antivirus (paling efektif bila diberikan <72 jam sejak ruam muncul):
Acyclovir
Valacyclovir
Famciclovir
Analgesik: parasetamol, NSAID, atau bila nyeri berat → tramadol, gabapentin, pregabalin.
Kortikosteroid (terpilih, kontroversial): kadang dipakai untuk mengurangi nyeri akut.
Perawatan kulit: jaga kebersihan lesi, kompres lembut, hindari menggaruk.
Vaksinasi: vaksin zoster (shingles vaccine) dianjurkan pada lansia untuk pencegahan.
Kesimpulan
Herpes zoster adalah penyakit akibat reaktivasi virus Varicella Zoster yang ditandai dengan nyeri saraf dan ruam khas di satu sisi tubuh. Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius, terutama neuralgia pascaherpes, sehingga deteksi dini dan terapi antivirus cepat sangat penting.
📚 Sumber:
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Shingles (Herpes Zoster).
American Academy of Dermatology (AAD). Herpes zoster overview.
Harrison’s Principles of Internal Medicine, 21st Edition.