Fakta atau Mitos? Edisi Kesehatan Gigi
drg. Refina | 20 Agustus 2025

Banyak kepercayaan lama yang masih dipercayai masyarakat seputar kesehatan gigi dan mulut. Sayangnya, sebagian besar dari kepercayaan ini hanyalah mitos—yakni keyakinan yang diwariskan turun-temurun tanpa dasar ilmiah. Kata "mitos" sendiri berasal dari bahasa Yunani, mythos, yang berarti "cerita", "kata", atau "fiksi".
Mitos bisa muncul dalam berbagai latar budaya, agama, bahkan kepercayaan sehari-hari. Dalam dunia kedokteran gigi, mitos adalah masalah serius yang bisa menghambat seseorang untuk mendapat perawatan yang benar dan tepat waktu.
Berikut ini adalah berbagai mitos yang umum ditemukan di masyarakat—beserta penjelasan faktanya berdasarkan hasil riset ilmiah dari jurnal kedokteran gigi.
1. Mitos di Kalangan Ibu Hamil (India Utara)
Dalam sebuah studi di International Journal of Dental Hygiene (2020), sebanyak 84,2% wanita hamil memiliki setidaknya satu kepercayaan yang salah terkait perawatan gigi selama kehamilan. Contoh mitos yang banyak dipercaya antara lain:
- Tidak boleh menyikat gigi selama beberapa hari setelah melahirkan (63,4%).
- Makanan panas atau dingin bisa menyebabkan gigi rontok (36,6%).
- Anestesi lokal dapat membahayakan janin (24,5%).
- Mencabut gigi saat hamil bisa menyebabkan keguguran (21,8%).
🔍 Fakta: Perawatan gigi saat hamil aman dan penting. Bahkan, infeksi gigi yang tidak ditangani justru bisa memicu komplikasi serius pada ibu dan bayi.
2. Mitos Umum di Masyarakat (India Utara)
Dari survei terhadap 552 pasien perguruan tinggi kedokteran gigi di India, ditemukan beberapa mitos seperti:
- Gigi berlubang disebabkan oleh "cacing" (58,7%).
- Karies gigi hanya terjadi karena konsumsi makanan manis (75%).
- Kerusakan gigi adalah warisan genetik, jadi tak bisa dicegah (62,7%).
- Perawatan gigi sebaiknya dihindari selama kehamilan (70%).
- Kesehatan gigi tidak berhubungan dengan kesehatan tubuh secara umum (20%).
- Meletakkan gigi yang tanggal di atap rumah bisa mempercepat tumbuhnya gigi permanen (40%).
🔍 Fakta: Karies gigi disebabkan oleh kombinasi plak, bakteri, pola makan, dan kebersihan mulut yang buruk. Tidak ada "cacing" dalam gigi, dan semua gigi—termasuk gigi susu—perlu dirawat.
3. Mitos di Kalangan Mahasiswa Kedokteran (Pakistan)
Survei terhadap mahasiswa kedokteran dan kedokteran gigi menunjukkan bahwa:
- 46% percaya bahwa asal menyikat gigi dua kali sehari, konsumsi gula tidak masalah.
- 70% yakin menyikat gigi sebaiknya langsung setelah makan.
- 38% menganggap gigi susu tidak perlu dirawat karena akan tanggal sendiri.
🔍 Fakta: Frekuensi konsumsi gula lebih berbahaya dibanding jumlahnya. Selain itu, gigi susu sangat penting untuk perkembangan gigi permanen dan pertumbuhan rahang yang sehat.
4. Mitos di Komunitas Miskin (Karnataka, India)
Di daerah kumuh, banyak masyarakat yang masih mempercayai dan mempraktikkan hal-hal berikut:
❌ Bahan Alami Lebih Ampuh dari Pasta Gigi
Beberapa orang lebih memilih membersihkan gigi dengan arang, sekam padi, garam, bahkan tembakau dibanding pasta gigi.
🔍 Fakta: Bahan-bahan ini bersifat abrasif dan dapat merusak email gigi. Pasta gigi yang mengandung fluoride terbukti efektif mengurangi risiko gigi berlubang.
❌ Scaling (pembersihan gigi) bikin gigi goyang
Sebagian besar responden percaya bahwa scaling menyebabkan gigi longgar.
🔍 Fakta: Scaling justru menghilangkan karang gigi dan membantu menjaga kesehatan gusi. Jika gigi terasa goyang setelah scaling, itu karena sebelumnya sudah ada masalah pada gusi, bukan karena prosedur scaling-nya.
❌ Cabut gigi atas bisa menyebabkan buta
Banyak yang percaya bahwa mencabut gigi atas dapat menyebabkan gangguan penglihatan.
🔍 Fakta: Tidak ada hubungan langsung antara gigi dan saraf mata. Penglihatan kabur sementara setelah anestesi lokal adalah efek samping sementara dan tidak berkaitan dengan cabut gigi.
❌ Jangan sikat gigi saat gusi berdarah
Saat gusi berdarah, banyak orang memilih berhenti menyikat gigi.
🔍 Fakta: Gusi berdarah menandakan adanya peradangan atau infeksi. Menyikat gigi secara lembut justru membantu mengatasi masalah ini.
5. Mitos Sosial dan Budaya Lainnya
Perempuan tidak sebaik laki-laki dalam merawat gigi
→ Sebagian besar responden percaya dokter gigi perempuan kurang teliti dibanding dokter laki-laki.
🔍 Fakta: Kualitas perawatan tidak bergantung pada gender, tapi pada keterampilan dan profesionalisme.
Supari bisa meredakan sakit gigi
→ Lebih dari 30% responden percaya bahwa mengunyah supari bisa menghilangkan nyeri gigi.
🔍 Fakta: Supari tidak memiliki efek menyembuhkan dan justru dapat memperburuk kesehatan mulut.
Jarak antar gigi adalah pertanda keberuntungan
→ Mitos ini juga banyak dipercaya meski tidak ada kaitannya dengan kesehatan.
Mitos seputar kesehatan gigi bisa menyesatkan dan membuat orang menunda atau menolak perawatan medis yang dibutuhkan. Kurangnya edukasi menjadi penyebab utama penyebaran mitos ini. Apa yang bisa dilakukan?
- Edukasi rutin di sekolah, kampus, dan komunitas.
- Pemeriksaan gigi secara berkala.
- Penyebaran informasi berbasis bukti ilmiah oleh tenaga medis.
Menjaga kesehatan gigi bukan hanya soal penampilan, tapi juga soal kesehatan tubuh secara keseluruhan. Mari bersama-sama melawan mitos dan menyebarkan fakta demi senyum yang sehat dan masa depan yang lebih baik.
Sumber :
1. Jain L, Juneja R, Kansal R, Kumar V. Prevalence of myths regarding oral health among pregnant women in North India. Int J Dent Hyg. 2021 Feb;19(1):127-134. doi: 10.1111/idh.12471. Epub 2020 Oct 15. PMID: 32985118.
2. Gambhir, Ramandeep Singh; Nirola, Ashotosh1; Anand, Samir2; Gupta, Tarun3. Myths regarding oral health among patients visiting a dental school in North India: A cross-sectional survey. International Journal of Oral Health Sciences 5(1):p 9-14, Jan–Jun 2015. | DOI: 10.4103/2231-6027.171158
3. Khan AD, Ali M, Ajmal MA, Wazir FS, Ahmad A, Awais M, Kabir S. Prevalence of Misconceptions and Myths Regarding Oral Health Among Medical and Dental Students in Peshawar, Pakistan. Cureus. 2024 Jan 23;16(1):e52800. doi: 10.7759/cureus.52800. PMID: 38389603; PMCID: PMC10883346.
4. Sankeshwari, Roopali M.; Ankola, Anil V.; Choudhury, Abhra Roy; Pai Khot, Atrey J.; Binu, Nera K.; Prabhu, Siddhi; Panakanti, Sushruthi; Moungkhom, Nang Nalika. Myths and Misconceptions about Oral Health Practices among Adult Slum Dwellers of South India – A Cross-sectional Study. Journal of Indian Association of Public Health Dentistry 23(1):p 4-10, Jan–Mar 2025. | DOI: 10.4103/jiaphd.jiaphd_202_23