Efek Maloklusi Gigi
drg. Refina | 11 April 2025

Maloklusi adalah permasalahan pada gigi urutan ketiga terbanyak di Indonesia setelah karies dan penyakit periodontal. Maloklusi adalah kondisi dimana gigitan gigi tidak sesuai dari kondisi normal. Prevalensi maloklusi di Indonesia masih sering dijumpai yaitu pada tahun 1983 sebesar 90% dan di tahun 2006 sebesar 89%. Kondisi maloklusi yang tidak dilakukan perawatan akan mengakibatkan gangguan fungsi stomatognasi.
Gambaran klinis dari maloklusi yaitu gigi berjejal, gigitan terbalik dan gigi lebih maju. Gigi berjejal paling sering terlihat pada anak-anak di periode gigi campuran.
Maloklusi dapat menganggu proses menyikat gigi karena kondisi gigi yang berjejal sulit dibersihkan sehingga dapat menyebabkan karies gigi dan gingivitis bahkan kerusakan jaringan periodantal. Kerusakan jaringan periodontal akhirnya menyebabkan pasien sulit menggerakkan rahang, gangguan otot dan nyeri, gangguan sendi temporomandibula (GSTM) yang dapat menimbulkan sakit kepala kronis atau sakit pada wajah dan leher.
Maloklusi sangat menentukan kualitas hidup seseorang. Keadaan kualitas hidup dipengaruhi dari keadaan fisik, psikologis dan sosial. Salah satunya adalah kondisi estetika gigi geligi. Menurut Dibiase, remaja yang menderita maloklusi sering menjadi bahan ejekan teman sekolahnya sehingga terganggu psikososialnya.
Studi menunjukkan bahwa penampilan wajah bukan hanya berpengaruh pada persepsi orang lain tentang dirinya, namun juga berpengaruh pada persepsi diri sendiri. Jika penampilan diri baik, maka akan menimbulkan kepuasan terhadap penampilan, kepercayaan diri meningkat sehingga kesejahteraan sosial pun juga meningkat.
Maloklusi akan menimbulkan reaksi sosial dan emosi karena merusak penampilan, kepercayaan diri, menurunkan harga diri dan mempengaruhi kehidupan sosial. Penurunan kualitas hidup ditemukan pada maloklusi dengan kriteria parah.
Oleh karena itu, pentingnya cek kesehatan gigi sejak dini sehingga kondisi maloklusi bisa dihindari atau ditangani lebih awal.
Sumber :
1. Nahusona, D. R., Syarif, R. D., & Panggalo, N. (2022). Impact of maloclusion on quality of life in adolescent: a literature review. Makassar Dental Journal, 11(1), 29–33. https://doi.org/10.35856/mdj.v11i1.504
2. Husna, A. A. (2022). Gambaran maloklusi gigi terhadap kualitas hidup remaja usia 12-14 tahun di SMP Negeri 29 Semarang. Indonesian Journal of Dentistry, 2(2), 10. https://doi.org/10.26714/ijd.v2i2.8839