Disfungsi Tuba Eustachius
dr. Fifin | 14 Okt 2025

Apa itu Tuba Eustachius?
Tuba Eustachius (TE) adalah saluran yang menghubungkan bagian belakang hidung ke telinga tengah, yaitu ruang berisi udara di belakang gendang telinga. Saluran Eustachius terbuka saat seseorang bersin, menguap atau menelan, dan membantu menyeimbangkan tekanan di belakang gendang telinga serta mencegah penumpukan cairan
Apa yang dimaksud dengan Disfungsi Tuba Eustachius?
Disfungsi Tuba Eustachius (DTE) merupakan kondisi yang sering terjadi di kehidupan masyarakat. Gejala yang umum terjadi adalah aural fullness atau sensasi terasa “popping” atau ketidaknyamanan hingga nyeri pada telinga yang sakit. Selain itu keluhannya sebagai berikut, telinga terasa tertekan, tersumbat atau seperti terendam air, terdengar bunyi krek, denging, autofoni dan pendengaran menurun.
DTE akut bersifat sementara dengan gejala dan tanda kurang dari 3 bulan dan DTE kronik terjadi lebih dari 3 bulan. DTE kronik dapat mengakibatkan penumpukan cairan di telinga tengah, yang menyebabkan gangguan pendengaran sementara dan peningkatan risiko infeksi. Kondisi ini disebut otitis media efusi .
Siapa yang paling terserang Disfungsi Tuba Eustachius ?
DTE lebih umum terjadi pada anak kecil dibandingkan orang dewasa, karena anak-anak memiliki tuba Eustachius yang belum berkembang sempurna sehingga mudah tersumbat
Penyebab Disfungsi Tuba Eustachius
Penyebab umum DTE alergi atau infeksi yang memengaruhi hidung, seperti pilek. Dalam kasus ini, tuba Eustachius dapat tersumbat karena pembengkakan atau penumpukan lendir. Penyebab lain DTE meliputi pembesaran jaringan hidung yang dikenal sebagai adenoid dan paparan polusi atau asap dan perubahan tekanan sekitar juga dapat menyebabkan DTE. Contoh tersering adalah saat menyelam, atau turun dari ketinggian.
Penangan awal pada Disfungsi Tuba Eustachius
Tujuan utama penanganan disfungsi DTE adalah mengatasi penyakit yang mendasari, membantu/memperbaiki motilitas bersihan mukosilia, serta patensi lumen TE. Tidak semua penderita DTE memerlukan perawatan. Gejalanya biasanya membaik dengan sendirinya. Anda juga dapat mencoba latihan untuk membantu membuka saluran telinga, seperti menelan, menguap, atau mengunyah permen karet. Anda dapat mencoba "meletupkan" telinga Anda dengan menarik napas dalam-dalam, menjepit hidung, menutup mulut, dan mengembuskannya perlahan. Kegiatan mencuci hidung dengan larutan salin dapat membantu motilitas bersihan mukosilia di area rongga hidung, muara TE, hingga nasofaring.
Apakah Disfungsi Tuba Eustachius dapat dicegah?
Mencegah DTE sepenuhnya tidak mungkin, tetapi ada beberapa cara untuk membantu mengurangi gejala sekunder seperti infeksi telinga atau gangguan pendengaran. Cara-cara ini meliputi dengan rajin cuci tangan dan hidung agar terhindar dari peradangan saluran napas atas, mengontrol faktor atopi dengan mengenal dan menghindari alergen bila terbukti ada, menggunakan masker untuk filtrasi udara yang masuk ke dalam rongga hidung dan mulut.
Referensi:
1. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK555908/
2. https://www.repository.karyailmiah.trisakti.ac.id/documents/repository/artikel_tiara-melati-disfungsi-tuba-eustachius.pdf
3. https://jamanetwork.com/journals/jamaotolaryngology/fullarticle/2825855