Dermatitis Kontak Alergi: Saat Kulit Bereaksi Karena Sentuhan

Dermatitis Kontak Alergi (DKA) adalah kondisi peradangan kulit yang terjadi akibat reaksi alergi terhadap zat tertentu yang bersentuhan langsung dengan kulit. Berbeda dengan dermatitis kontak iritan yang disebabkan oleh zat yang secara langsung merusak kulit, DKA terjadi karena reaksi sistem imun terhadap alergen, meskipun jumlah zat tersebut bisa sangat kecil.

🔍 Gejala Umum DKA
Gejala biasanya muncul dalam 12–48 jam setelah kontak dengan alergen dan dapat bertahan selama beberapa hari. Gejalanya meliputi:
-Gatal intens
-Kemerahan dan bengkak pada area kontak
-Ruam atau lepuhan kecil berisi cairan
-Kulit kering, bersisik, atau mengelupas
-Sensasi panas atau perih

⚠️ Penyebab Umum Dermatitis Kontak Alergi
Alergen bisa berasal dari benda sehari-hari, seperti:
-Nikel: biasa ditemukan di perhiasan, gesper, atau kancing logam
-Parfum dan pewarna: dalam produk perawatan kulit, sabun, atau kosmetik
-Lateks: pada sarung tangan, balon, atau alat medis
-Deterjen atau pembersih: terutama yang mengandung bahan kimia keras
-Tanaman tertentu: seperti poison ivy, poison oak (umum di negara Barat)


✅ Cara Mencegah & Mengatasi
-Hindari alergen yang diketahui memicu reaksi.
-Gunakan produk hipoalergenik, tanpa pewangi atau pewarna.
-Gunakan pelindung, seperti sarung tangan saat membersihkan atau menangani zat kimia.
-Untuk gejala ringan, gunakan krim kortikosteroid topikal.


Bila gejala berat atau sering kambuh, segera konsultasi ke dokter kulit. Tes alergi kulit (patch test) bisa membantu mengidentifikasi alergen spesifik.


🩺 Kapan Harus ke Dokter?
Jika ruam menyebar, sangat gatal, atau muncul berulang kali tanpa sebab yang jelas, sebaiknya periksakan ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.


📚 Sumber Referensi:
American Academy of Dermatology Association (AAD). "Contact dermatitis." www.aad.org
Mayo Clinic. “Contact dermatitis.” www.mayoclinic.org
NHS UK. “Contact dermatitis.” www.nhs.uk