Biduran (Urtikaria): Mengenal Penyebab, Gejala, Patofisiologi, dan Cara Mengatasinya
dr. Nanda | 25 Agustus 2025

Apa itu Biduran?
Biduran atau urtikaria adalah reaksi pada kulit yang ditandai dengan munculnya bentol merah, rasa gatal, dan dapat menyatu serta berpindah tempat. Kondisi ini bisa muncul mendadak dan hilang dalam hitungan menit, jam, hingga berhari-hari.
Patofisiologi Urtikaria
Secara patofisiologi, urtikaria terjadi akibat aktivasi sel mast dan basofil di kulit yang melepaskan histamin, leukotrien, prostaglandin, serta mediator inflamasi lainnya.
Efek dari pelepasan mediator tersebut adalah:
Vasodilatasi → menyebabkan kulit tampak merah (eritema).
Peningkatan permeabilitas kapiler → menimbulkan edema di lapisan dermis sehingga muncul bentol (wheal).
Stimulasi ujung saraf sensorik → menimbulkan rasa gatal (pruritus).
Faktor pencetus (alergen, infeksi, perubahan suhu, stres) memicu aktivasi sistem imun → pelepasan mediator → timbul lesi khas biduran.
Urtikaria dibagi menjadi akut (<6 minggu) dan kronis (≥6 minggu). Pada urtikaria kronis, mekanisme autoimun juga sering terlibat.
Penyebab Biduran
Biduran dapat dipicu oleh berbagai faktor, antara lain:
Alergi makanan atau obat (misalnya seafood, kacang, antibiotik tertentu)
Gigitan serangga
Perubahan suhu (dingin atau panas ekstrem)
Infeksi (virus, bakteri, atau parasit)
Stres atau kelelahan
Gejala yang Muncul
Gejala biduran biasanya mudah dikenali, meliputi:
Bentol merah dan gatal pada kulit
Lesi muncul mendadak, hilang-timbul
Dapat bertahan sebentar hingga beberapa hari
Kapan Harus Waspada?
Sebagian besar biduran bersifat ringan, namun segera cari pertolongan medis jika muncul tanda bahaya berikut:
Pembengkakan pada bibir, kelopak mata, atau lidah
Sesak napas atau suara serak mendadak
Pusing, lemas, hingga penurunan kesadaran
Gejala tersebut bisa menjadi tanda reaksi alergi berat (anafilaksis) yang membutuhkan penanganan segera di rumah sakit.
Cara Mengurangi Gatal
Untuk membantu meredakan gejala biduran, beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:
Hindari pencetus (makanan, obat, atau faktor lain yang dicurigai).
Gunakan pakaian longgar dan sejuk agar kulit tidak iritasi.
Kompres dingin pada area yang gatal.
Konsumsi obat antihistamin sesuai anjuran dokter.
Kesimpulan
Biduran adalah kondisi kulit yang umum dan seringkali tidak berbahaya. Namun, penting untuk mengenali tanda bahaya yang mengarah ke kondisi serius. Bila biduran sering kambuh atau disertai gejala berat, segera konsultasikan dengan tenaga medis agar mendapat terapi yang tepat.
📚 Daftar Pustaka / Sumber Jurnal
Zuberbier, T., Aberer, W., Asero, R., et al. (2022). The EAACI/GA²LEN/EuroGuiDerm/APAAACI guideline for the definition, classification, diagnosis, and management of urticaria. Allergy, 77(3), 734–766.
Kaplan, A. P. (2014). Urticaria and Angioedema. In: Middleton’s Allergy: Principles and Practice. 8th Edition. Elsevier.
Powell, R. J., Leech, S. C., Till, S., et al. (2015). BSACI guideline for the management of chronic urticaria and angioedema. Clinical & Experimental Allergy, 45(3), 547–565.