Bahaya Mengisap Jempol Terlalu Lama pada Pertumbuhan Gigi Anak
drg. Refina | 28 Oktober 2025

Kebiasaan oral merupakan hal yang sering dijumpai dan termasuk salah satu kebiasaan buruk yang kerap menjadi perhatian dokter anak maupun dokter gigi anak, karena dianggap sebagai salah satu faktor lingkungan penting yang dapat memengaruhi perkembangan dentofasial yang tidak ideal. Di antara berbagai kebiasaan oral, mengisap jempol atau jari merupakan yang paling umum terjadi, dengan angka kejadian pada masa bayi dilaporkan berkisar antara 13% hingga 100%. Kebiasaan ini diketahui dapat berkontribusi terhadap terjadinya maloklusi pada gigi sulung, dan gangguan tersebut berpotensi berlanjut hingga ke gigi permanen, mengingat lengkung gigi sulung berperan sebagai dasar bagi pembentukan lengkung gigi permanen yang normal.
Dampak pada pertumbuhan gigi dan rahang
1. Pembentukan arkus rahang yang berbeda
Sebuah studi pada anak usia 3-5 tahun menunjukkan bahwa anak-anak dengan kebiasaan mengisap jari mengalami penurunan lebar lengkung rahang atas, peningkatan kedalaman lengkung rahang atas, serta penurunan kedalaman lengkung pada gigi kaninus rahang bawah Ini menunjukkan bahwa kebiasaan mengisap jempol dapat mengubah bentuk rahang atas dan bawah, sehingga memengaruhi ruang dan susunan gigi.
2. Maloklusi (gigitan abnormal)
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki kebiasaan oral, khususnya mengisap jempol, memiliki tingkat kejadian gigitan terbuka anterior (anterior open bite), peningkatan overjet, serta gigitan silang posterior (posterior crossbite) yang lebih tinggi dibandingkan anak-anak tanpa kebiasaan tersebut. Hasil ini konsisten dengan berbagai penelitian sebelumnya.
Perbedaan paling menonjol antara kelompok anak yang mengisap jempol dan kelompok kontrol adalah pada gigitan terbuka anterior dan peningkatan overjet, yang secara signifikan lebih banyak ditemukan pada kelompok dengan kebiasaan mengisap jempol. Beberapa penelitian, termasuk yang dilakukan oleh Botham, menunjukkan hasil serupa.
3. Faktor durasi, frekuensi, intensitas
Literatur menyebut bahwa bukan hanya kebiasaan itu sendiri, tetapi juga lamanya kebiasaan (berapa lama per sesi), seberapa sering, dan seberapa dalam atau agresif jempol masuk ke mulut anak yang memengaruhi hasil.
Etiologi dari kebiasaan oral buruk (bad oral habit) dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Hubungan yang kurang harmonis antara orang tua dan anak.
2. Ketidakpuasan anak pada fase oral dalam perkembangan psikologisnya.
3. Proses penyapihan yang dilakukan terlalu dini.
4. Faktor psikologis seperti stres atau kecemasan.
5. Adanya kondisi medis tertentu, misalnya polip, rhinitis, atau sinusitis
Penanganan pada anak yang memiliki kebiasaan mengisap jari dapat dilakukan melalui terapi kimia, yaitu dengan memberikan rasa tidak menyenangkan seperti pedas, pahit, atau rasa lain yang tidak disukai. Zat tersebut dioleskan pada jari yang sering diisap oleh anak. Bahan seperti cabai, kina, dan asafoetida sering digunakan untuk menimbulkan rasa tidak enak di mulut sehingga anak enggan mengisap jarinya lagi. Selain itu, dapat pula diterapkan terapi mekanis, misalnya dengan menggunakan alat ortodonti lepasan untuk membantu menghentikan kebiasaan tersebut.
Mengapa hal ini penting untuk orang tua & profesional gigi?
Karena gigi permanen dan struktur rahang anak masih berkembang, kebiasaan yang memengaruhi tekanan, posisi jari/jempol dalam mulut dapat “membentuk” arah pertumbuhan yang kurang ideal. Jika dibiarkan, maloklusi yang timbul tidak hanya estetika (gigi maju, celah depan), tetapi juga bisa memengaruhi fungsi: pengunyahan, bicara, kebersihan gigi, bahkan mungkin pernapasan.
Penanganan maloklusi pada tahap lanjut menjadi lebih kompleks dan biaya lebih tinggi dibanding mencegah atau menghentikan kebiasaan buruk sejak dini.
Sumber :
1. Al-Kinane, S. M., & Al-Dahan, Z. A. (2019). The effects of thumb sucking habit on the development of malocclusions in preschool age children in Hilla city. Journal of Baghdad College of Dentistry, 31(3), 44-49
2. Herawati, H. (2024). Nonnutritive sucking treatment with removable orthodontic appliances. Interdental Jurnal Kedokteran Gigi, 20(2), 300-307
3. Yemitan TA, daCosta OO, Sanu OO, Isiekwe MC. Effects of digit sucking on dental arch dimensions in the primary dentition. Afr J Med Med Sci. 2010 Mar;39(1):55-61. PMID: 20632673.