Akibat Fatal Mengabaikan Sisa Akar Gigi
drg. Refina | 10 Januari 2025
Karies gigi atau sering dikenal oleh masyarakat sebagai gigi berlubang merupakan masalah utama terkait penyakit gigi dan mulut pada anak. Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan sebanyak 2 miliar orang mengalami karies pada gigi permanen dan 520 juta anak mengalami karies gigi susu yang berdampak pada masalah kesehatan lain karena tindakan terhadap sisa akar gigi yang tidak tuntas secara global.
Masyarakat seringkali datang terlambat ke dokter gigi, biasanya saat kondisi gigi sudah makin parah, gusinya sudah bengkak di area gigi yang mengalami sisa akar sehingga klinisi hanya bisa memberikan obat, melakukan edukasi ke pasien untuk kembali datang saat bengkak pada gusinya sembuh untuk mencabut sisa akar giginya.
Masyarakat biasanya membiarkan akar giginya tanpa dicabut dalam jangka waktu yang lama karena tidak mengetahui dan paham ada banyak penyakit gigi yang akan muncul jika membiarkan sisa akar gigi tetap di dalam mulutnya. Pasien lebih sering datang ke dokter gigi hanya ingin menambal dan membersihkan karang gigi saja, sedangkan akar gigi dibiarkan saja. Kasus kehilangan gigi disebabkan oleh terlambatnya perawatan atau tidak dirawatnya gigi yang berlubang sehingga lubang tersebut membesar dan seiring berjalannya waktu, terjadilah sisa akar pada gigi yang tidak dirawat atau ditambal tersebut. Sisa akar gigi juga dapat disebabkan oleh trauma atau proses pencabutan gigi yang tidak sempurna.
Sisa akar gigi wajib dicabut dan dibersihkan, sebab dia adalah gigi mati yang menancap pada jaringan yang hidup. Sisa akar gigi akan menjadi sumber bakteri yang dapat mengakibatkan infeksi pada gigi. Masyarakat diharapkan tidak mengabaikan sisa akar gigi, karena infeksinya bisa menjalar ke ginjal, jantung dan berakibat buruk terhadap penyakit diabetes melitus.
Gejala pasien yang memiliki sisa akar gigi di mulutnya bisa terjadi tanpa keluhan sakit, terjadi perubahan warna pada akar gigi yang terlihat berwarna kecoklatan atau keabu-abuan, atau dapat menimbulkan nyeri serta bau mulut.
Perawatan pada sisa akar gigi tergantung dari kondisi sisa akar gigi dan jaringan sekitarnya. Jika akar masih utuh dan jaringan penyangganya masih baik, pasien dapat memilih perawatan dengan pemasangan mahkota gigi. Sedangkan untuk sisa akar gigi yang tidak utuh dan jaringan sekitarnya buruk, pilihan perawatannya adalah pencabutan sisa akar gigi. Oleh karena itu, keluhan anda harus mendapatkan penanganan langsung dari dokter gigi.
Sumber :
- Pariati, Adam, A. M., Iyabu, N., Sundu, S. (2023). What is the Relationship Between the Level of Knowledge and the Number of Remaining Tooth Roots in Patients Aged 20-60 Years at the Dental Therapists Clinic, Makassar? Media Kesehatan Gigi, 57.
- Arsad, K., Muliana. (2021). Analisis Gangren Radix terhadap kenyamanan mengunyah pada masyarakat. In Vol. 20 No. 2 Tahun 2021 (p. 46) [Journal-article].