🩸 Hemoroid (Ambeien): Penyebab, Gejala, Patofisiologi, dan Pencegahannya
dr. Nanda | 17 Oktober 2025

🧠 Apa itu Hemoroid?
Hemoroid atau ambeien adalah pelebaran dan pembengkakan pembuluh darah vena di sekitar anus atau rektum bagian bawah.
Kondisi ini termasuk penyakit anorektal yang paling sering ditemui pada orang dewasa. Hemoroid dapat muncul di dalam rektum (hemoroid internal) maupun di luar anus (hemoroid eksternal).
Walau bukan penyakit yang mematikan, hemoroid sering menimbulkan rasa tidak nyaman, nyeri, gatal, dan perdarahan saat BAB.
⚙️ Patofisiologi Hemoroid
Secara anatomi, di dinding rektum bagian bawah terdapat pleksus hemoroidalis, yaitu jaringan pembuluh darah (vena dan arteri kecil) yang membantu fungsi menutup anus dan menjaga kontinensia.
Pada keadaan normal, jaringan ini lentur dan tidak menonjol.
Namun pada hemoroid, terjadi pelebaran dan kongesti (penumpukan darah) akibat peningkatan tekanan intraabdomen atau gangguan aliran balik vena.
Proses terjadinya hemoroid:
Peningkatan tekanan intraabdomen (karena mengejan, konstipasi, kehamilan, obesitas, duduk lama) menyebabkan vena di pleksus hemoroidalis melebar.
Dinding pembuluh darah melemah dan jaringan penunjang (ligamentum Treitz) yang menahan bantalan hemoroid menjadi kendur.
Akibatnya, bantalan hemoroid menonjol keluar (prolaps) dan mudah mengalami inflamasi serta perdarahan.
Jika terjadi trombosis pada vena, maka akan muncul nyeri hebat dan benjolan keras di sekitar anus.
⚠️ Gejala Hemoroid
BAB berdarah merah segar (biasanya menetes setelah defekasi)
Benjolan di anus, yang bisa keluar dan masuk kembali
Gatal, nyeri, atau rasa terbakar di sekitar anus
Perasaan tidak tuntas setelah BAB
🔍 Penyebab dan Faktor Risiko
Mengejan keras saat BAB
Konstipasi kronis atau diare berkepanjangan
Kurang asupan serat dan cairan
Duduk terlalu lama
Kehamilan dan obesitas
Faktor usia, karena kelemahan jaringan penunjang anus
🍎 Pencegahan Hemoroid
Tingkatkan asupan serat (sayur, buah, biji-bijian).
Minum air putih minimal 2 liter per hari.
Jangan menunda keinginan BAB.
Hindari duduk terlalu lama — berdiri atau berjalan tiap 1 jam.
Olahraga teratur untuk memperlancar peredaran darah.
💊 Penatalaksanaan
Kasus ringan:
Modifikasi diet, sitz bath (rendam air hangat), salep topikal, analgesik ringan.
Kasus sedang-berat:
Dapat dilakukan ligasi karet, skleroterapi, atau hemoroidektomi tergantung tingkat prolaps dan perdarahan.
📚 Sumber:
van Tol RR, Kleijnen J, Watson AJM, Jongen J, Altomare DF, Qvist N, et al. European Society of ColoProctology: guideline for haemorrhoidal disease. Colorectal Disease. 2020.
👉 https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32067353/