top of page

🧠 Migrain: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

dr. Nanda Sri Wahyuni | 21 Agustus 2025

🧠 Migrain: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Apa Itu Migrain?
Migrain adalah salah satu bentuk sakit kepala yang bersifat berulang, sering hanya mengenai satu sisi kepala, dan dapat berlangsung 4–72 jam. Rasa nyerinya biasanya berdenyut, sedang hingga berat, serta bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Migrain sering disertai mual, muntah, sensitif terhadap cahaya (fotofobia), dan suara (fonofobia).
Migrain lebih sering dialami oleh wanita dibanding pria, dan sering dipengaruhi faktor hormonal.

Patofisiologi Migrain
Penyebab pasti migrain belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa mekanisme medis yang berperan antara lain:
Aktivasi saraf trigeminal → melepaskan zat kimia (CGRP, substansi P) yang menyebabkan peradangan pembuluh darah di otak.
Gangguan serotonin → kadar serotonin menurun, sehingga pembuluh darah melebar dan saraf nyeri lebih sensitif.
Cortical Spreading Depression → gelombang listrik abnormal pada otak yang memicu gejala aura (misalnya kilatan cahaya, penglihatan buram).


Faktor Pencetus Migrain
Beberapa hal yang dapat memicu serangan migrain antara lain:
-Stres dan kelelahan
-Kurang tidur atau pola tidur tidak teratur
-Perubahan hormon (misalnya saat menstruasi, hamil, atau menopause)
-Makanan/minuman tertentu (cokelat, keju, kopi berlebihan, alkohol)
-Cuaca ekstrem, cahaya terang, suara bising
-Riwayat keluarga (faktor genetik)

Gejala Migrain
-Sakit kepala berdenyut, biasanya di satu sisi kepala
-Durasi 4–72 jam
-Mual, muntah
-Sensitif terhadap cahaya dan suara
-Kadang disertai aura (gangguan penglihatan, kesemutan di wajah/tangan, gangguan bicara)



Penatalaksanaan Migrain
1. Gaya hidup & pencegahan:
-Tidur cukup dan teratur
-Hindari makanan/minuman pencetus
-Atur stres dengan olahraga, meditasi, relaksasi
-Pola makan teratur

2. Saat serangan migrain:
-Istirahat di ruangan gelap dan tenang
-Kompres dingin di kepala
-Obat pereda nyeri: Paracetamol, Ibuprofen, Aspirin
-Obat spesifik migrain: Triptan (sumatriptan, rizatriptan)

3. Terapi pencegahan (profilaksis):
Diberikan bila migrain sering kambuh (>4 kali per bulan) atau sangat mengganggu. Obat yang bisa digunakan antara lain:
-Beta-blocker (propranolol)
-Antidepresan trisiklik (amitriptyline)
-Antikonvulsan (topiramate, valproate)

Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasi bila:
-Migrain terjadi lebih dari 4 kali per bula
-Nyeri sangat mengganggu aktivitas
-Sakit kepala berbeda dari biasanya
-Disertai gejala berat seperti kelemahan tubuh, gangguan bicara, atau penurunan kesadaran


Kesimpulan
Migrain adalah sakit kepala berulang yang disebabkan oleh gangguan kompleks di otak, saraf, dan pembuluh darah. Dengan mengenali pencetus, menjaga gaya hidup sehat, dan pengobatan yang tepat, migrain bisa dikendalikan agar tidak mengganggu kualitas hidup.

📌 Sumber:
American Migraine Foundation (2024)
WHO – Headache Disorders
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) – Pedoman Tatalaksana Migrain

  • Grey Facebook Icon
  • Grey Twitter Icon

Klinik Satriabudi Dharma Medika © 2023

Thanks for submitting!

bottom of page