đĻģ Otitis Media Akut: Pengertian, Penyebab, dan Patofisiologi
dr.Nanda | 16 Oktober 2025

đ Pengertian
Otitis Media Akut (OMA) adalah peradangan akut pada telinga tengah yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. OMA paling sering terjadi pada bayi dan anak-anak, terutama usia 6 bulan hingga 3 tahun, tetapi juga bisa terjadi pada orang dewasa.
OMA biasanya berkembang dengan cepat dan seringkali didahului oleh infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu atau pilek. Kondisi ini ditandai dengan penumpukan cairan di telinga tengah yang menyebabkan nyeri, demam, dan gangguan pendengaran sementara.
â ī¸ Penyebab Otitis Media Akut
Penyebab utama OMA adalah infeksi bakteri atau virus, sering kali sebagai komplikasi dari infeksi saluran napas atas.
đŦ Agen Infeksi Umum:
Bakteri:
Streptococcus pneumoniae
Haemophilus influenzae (non-typeable)
Moraxella catarrhalis
Virus:
Respiratory Syncytial Virus (RSV)
Rhinovirus
Adenovirus
Influenza virus
đ¯ Faktor Risiko:
Usia < 2 tahun (anatomi tuba eustachius yang pendek dan mendatar)
Riwayat ISPA berulang
Paparan asap rokok
Pemberian susu botol sambil tidur
Tidak mendapatkan ASI eksklusif
Lingkungan padat (daycare)
đ Patofisiologi Otitis Media Akut
1. Infeksi Saluran Napas Atas (ISPA)
Infeksi virus atau bakteri di hidung dan tenggorokan menyebabkan inflamasi pada mukosa nasofaring dan tuba eustachius.
2. Disfungsi Tuba Eustachius
Peradangan menyebabkan tuba eustachius (saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan nasofaring) tersumbat atau tidak berfungsi dengan baik. Hal ini mencegah ventilasi dan drainase normal dari telinga tengah.
3. Tekanan Negatif dan Penumpukan Cairan
Gangguan fungsi tuba eustachius menyebabkan tekanan negatif di telinga tengah, menarik cairan dari jaringan sekitarnya ke dalam rongga telinga tengah.
4. Invasi Patogen
Cairan di telinga tengah menjadi media pertumbuhan bakteri atau virus â menyebabkan infeksi â timbul reaksi inflamasi.
5. Peradangan dan Gejala
Peradangan menyebabkan:
Akumulasi cairan purulen (nanah)
Pembengkakan mukosa telinga tengah
Nyeri (otalgia)
Gangguan pendengaran konduktif
Kadang-kadang ruptur (pecah) membran timpani â cairan keluar dari telinga
đ Gambaran Klinis
Gejala khas OMA:
Nyeri telinga (otalgia) mendadak
Demam
Penurunan pendengaran sementara
Rewel (pada anak)
Cairan keluar dari telinga jika membran timpani pecah
Telinga terasa penuh atau berdenging
đŠē Diagnosis
Diagnosis OMA biasanya bersifat klinis berdasarkan:
Riwayat gejala
Pemeriksaan otoskopi â tampak membran timpani yang menonjol, merah, dan tidak bergerak
đ Penanganan
Simptomatik: Paracetamol atau ibuprofen untuk nyeri dan demam
Antibiotik: Bila dicurigai infeksi bakteri, terutama pada anak <2 tahun atau gejala berat
Amoksisilin adalah pilihan pertama
Pemantauan ketat: Pada kasus ringan, bisa menunggu 48â72 jam sebelum memulai antibiotik
â
Pencegahan
Imunisasi (PCV, Hib, influenza)
ASI eksklusif
Hindari paparan asap rokok
Cuci tangan rutin
Jangan menyusu sambil tidur
đ Referensi:
Lieberthal AS, et al. (2013). The Diagnosis and Management of Acute Otitis Media. Pediatrics, 131(3), e964âe999. https://doi.org/10.1542/peds.2012-3488
Schilder AGM, Chonmaitree T, Cripps AW, et al. (2016). Otitis media. Nature Reviews Disease Primers, 2, 16063. https://doi.org/10.1038/nrdp.2016.63
Monasta L, Ronfani L, Marchetti F, et al. (2012). Burden of disease caused by otitis media: Systematic review and global estimates. PLoS ONE, 7(4), e36226. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0036226