top of page

🦠 “LIMFADENITIS: Ketika Kelenjar Getah Bening Melawan Infeksi”

dr.Nanda | 22 November 2025

🦠 “LIMFADENITIS: Ketika Kelenjar Getah Bening Melawan Infeksi”

1. Apa Itu Limfadenitis?
Limfadenitis adalah peradangan kelenjar getah bening akibat respons tubuh terhadap infeksi atau kondisi lain yang memicu inflamasi. Kelenjar getah bening berfungsi sebagai filter yang menangkap kuman, sehingga ketika terjadi infeksi, kelenjar akan membesar, nyeri, atau bahkan bernanah.
Lokasi paling sering:
Leher (cervical)
Ketiak (axillary)
Selangkangan (inguinal)


2. Patofisiologi Limfadenitis (Lengkap & Mudah Dipahami)
Masuknya kuman ke tubuh
Infeksi pada kulit, saluran napas, atau gigi menyebabkan bakteri/virus masuk ke jaringan.
Kuman dibawa menuju kelenjar getah bening
Melalui pembuluh limfe, patogen dan debris seluler “difilter” menuju kelenjar.
Aktivasi sistem imun lokal
Sel dendritik mempresentasikan antigen.
Limfosit T dan B teraktivasi.
Terjadi proliferasi sel imun di dalam folikel limfatik.
Pembesaran kelenjar getah bening
Disebabkan oleh:
Inflamasi
Edema jaringan
Perbanyakan sel imun
→ Teraba membesar, keras/kenyal.
Produksi mediator inflamasi
Cytokine (IL-1, TNF-α) → menyebabkan:
Nyeri
Demam
Eritema lokal
Supurasi / Abses (pada bakteri virulen)
Bila infeksi berat → neutrofil mati → terbentuk pus → kelenjar menjadi fluktuatif dan sangat nyeri.
Kronisitas (TB atau atipikal)
Terjadi nekrosis caseosa.
Kelenjar membesar tidak nyeri, konsistensi kenyal–keras.
Dapat pecah membentuk fistula.


3. Jenis-Jenis Limfadenitis
a. Akut
Onset cepat, nyeri, biasanya akibat bakteri (S. aureus, Streptococcus).
b. Kronis
4 minggu, sering akibat TB, atipikal, jamur atau keganasan.
c. Supuratif
Bernanah, merah, sangat nyeri, berfluktuasi.

4. Penyebab Limfadenitis
a. Bakteri
Staphylococcus aureus
Streptococcus pyogenes
Bartonella henselae (Cat scratch disease)
Mycobacterium tuberculosis
Non-TB mycobacteria

b. Virus
Adenovirus
EBV, CMV
HIV

c. Parasit / Jamur
Toxoplasma
Histoplasma

d. Non-infeksi
Autoimun (SLE, RA)
Limfoma / leukemia
Metastasis tumor



5. Tanda dan Gejala
A. Tanda Lokal
Kelenjar membesar (1–3 cm atau lebih)
Nyeri tekan
Kemerahan & hangat
Konsistensi lunak/kenyal/keras tergantung etiologinya
Fluktuasi bila abses


B. Gejala Sistemik
Demam
Lemas
Nafsu makan menurun

C. Tanda Bahaya
Pembesaran >2–4 minggu
Benjolan keras, tidak nyeri → curiga keganasan
Keringat malam, penurunan BB → curiga TB


Banyak kelenjar membesar → curiga penyakit sistemik


6. Faktor Risiko
Infeksi saluran napas atas (ISPA)
Infeksi kulit: impetigo, bisul
Infeksi gigi dan mulut
Luka gigitan kucing (Bartonella)
Kontak erat dengan pasien TB
Sistem imun rendah
Anak-anak (lebih sering karena reaktivitas imun tinggi)



7. Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap (leukositosis/neutrofilia/limfositosis)
CRP/LED
Serologi (EBV, CMV, Toxoplasma bila perlu)
TST / IGRA untuk TB
Foto thorax bila curiga TB
USG leher → melihat abses atau karakteristik kelenjar
Aspirasi / biopsi bila:
Tidak membaik 2–4 minggu
Curiga kanker
Limfadenitis kronis


8. Penatalaksanaan
a. Infeksi Bakteri
Amoksisilin
Amoksiklav
Cefalexin
Klindamisin (jika curiga MRSA)

b. Infeksi Virus
Terapi suportif (tidur cukup, cairan)
Antipiretik


c. Limfadenitis Supuratif
Insisi dan drainase
Antibiotik adekuat

d. Limfadenitis TB
OAT 6–9 bulan sesuai pedoman nasional


e. Autoimun / keganasan
Ditata sesuai penyebab dasar (imunoterapi, kemoterapi, dll.)

9. Pencegahan
Cuci tangan dan kebersihan kulit yang baik
Perawatan gigi berkala
Obati ISPA & infeksi kulit dengan benar
Jangan memencet jerawat/bisul di wajah/leher
Hindari paparan TB aktif
Imunisasi lengkap (termasuk BCG)
Rawat luka gigitan hewan dengan benar


10. Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksa bila:
Benjolan >2 minggu
Semakin membesar
Demam tinggi
Tanda abses
Disertai gejala sistemik (BB turun, keringat malam, mudah capek)
Tidak membaik setelah antibiotik awal



📚 Sumber Jurnal
Ferrer R. Lymphadenopathy: Differential Diagnosis and Evaluation. American Family Physician. 1998.
Bazemore AW, Smucker DR. Lymphadenopathy and Malignancy. Pediatrics in Review.
Marais BJ et al. Childhood tuberculosis: a framework for classification. The Lancet Infectious Diseases.
Brodsky L, et al. Cervical lymphadenitis in children. Pediatric Clinics of North America.
Niedzielska G et al. Cervical lymphadenopathy in children—etiology, clinical presentation and management. International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology.

  • Grey Facebook Icon
  • Grey Twitter Icon

Klinik Satriabudi Dharma Medika © 2023

Thanks for submitting!

bottom of page