🤧 Common Cold (Pilek)
dr. Nanda 13 Sept 2025

Pendahuluan
Common cold atau pilek adalah infeksi saluran pernapasan atas yang paling sering terjadi di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai virus, terutama rhinovirus, coronavirus, adenovirus, dan virus parainfluenza. Meskipun tergolong ringan dan self-limiting, common cold sering menjadi alasan utama kunjungan ke fasilitas kesehatan.
Epidemiologi
Paling sering menyerang anak-anak (6–8 kali per tahun).
Pada orang dewasa rata-rata 2–3 kali per tahun.
Penularan terjadi melalui droplet saat batuk/bersin atau kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
Gejala Klinis
Gejala biasanya muncul 1–3 hari setelah terpapar virus dan berlangsung 7–10 hari.
Hidung tersumbat atau berair
Bersin-bersin
Nyeri atau rasa tidak nyaman di tenggorokan
Batuk ringan
Sakit kepala, malaise
Kadang disertai demam ringan
Patofisiologi
Masuknya virus: Virus (terutama rhinovirus) masuk melalui mukosa hidung/konjungtiva, menempel pada reseptor ICAM-1 pada sel epitel saluran napas.
Replikasi virus: Virus bereplikasi di sel epitel, memicu kerusakan epitel superfisial namun jarang sampai ke jaringan paru bawah.
Respon imun lokal:
-Sel epitel mengeluarkan sitokin (IL-1, IL-6, TNF-α) dan kemokin.
Hal ini menyebabkan infiltrasi neutrofil dan peningkatan permeabilitas vaskuler.
Gejala klinis:
Hidung tersumbat/berair: akibat vasodilatasi dan peningkatan produksi mukus.
Bersin: akibat stimulasi ujung saraf sensorik.
Batuk: karena inflamasi saluran napas atas menstimulasi refleks batuk.
Demam ringan: akibat respon sitokin proinflamasi.
Resolusi: Sistem imun adaptif (sel T dan antibodi) mengeliminasi virus, biasanya dalam 7–10 hari.
Tata Laksana
Tidak ada terapi spesifik yang membunuh virus penyebab common cold. Penatalaksanaan bersifat simptomatik:
Istirahat cukup
Hidrasi adekuat (cairan hangat membantu melegakan hidung)
Analgesik-antipiretik bila ada demam atau nyeri (parasetamol, ibuprofen)
Dekongestan atau saline nasal spray bila hidung tersumbat
Edukasi: penyakit biasanya sembuh sendiri, antibiotik tidak diperlukan
Komplikasi (jarang)
Otitis media akut
Sinusitis bakterial sekunder
Eksaserbasi asma atau PPOK
Kesimpulan
Common cold adalah penyakit ringan, paling sering disebabkan rhinovirus, dengan patofisiologi berupa replikasi virus di epitel saluran napas atas yang memicu respon imun lokal. Penyakit ini self-limiting, dan penanganan utamanya adalah istirahat, hidrasi, dan terapi simptomatik.
Referensi Jurnal
Heikkinen, T., & Järvinen, A. (2003). The common cold. The Lancet, 361(9351), 51–59.
Eccles, R. (2005). Understanding the symptoms of the common cold and influenza. The Lancet Infectious Diseases, 5(11), 718–725.
Fendrick, A. M., Monto, A. S., Nightengale, B., & Sarnes, M. (2003). The economic burden of non–influenza-related viral respiratory tract infection in the United States. Archives of Internal Medicine, 163(4), 487–494.