🌸 Jenis-Jenis Menstruasi, Siklus, dan Cara Pencegahannya
dr. Nanda | 03 Oktober 2025

Menstruasi adalah proses alami yang dialami sebagian besar perempuan sebagai bagian dari sistem reproduksi. Namun, tidak semua perempuan mengalami menstruasi dengan cara yang sama. Beberapa mengalami haid teratur, sementara yang lain menghadapi masalah seperti haid tidak teratur, terlalu banyak, atau bahkan tidak datang sama sekali.
Memahami jenis-jenis menstruasi, fase-fase dalam siklus, serta cara menjaga keseimbangan hormonal sangat penting untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh.
🩸 Apa Itu Menstruasi?
Menstruasi adalah proses peluruhan lapisan dinding rahim (endometrium) yang keluar dari tubuh melalui vagina saat tidak terjadi kehamilan. Proses ini merupakan bagian dari siklus menstruasi yang berlangsung secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.
⏳ Fase-Fase dalam Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi terdiri dari empat fase utama, dengan durasi total sekitar 21–35 hari. Masing-masing fase memiliki peran penting dalam mempersiapkan tubuh terhadap kemungkinan kehamilan.
1. Fase Menstruasi (Hari 1–5)
Dimulai dari hari pertama darah haid keluar.
Terjadi peluruhan lapisan rahim karena tidak terjadi pembuahan.
Biasanya berlangsung 3–7 hari.
2. Fase Folikular (Hari 1–13)
Dimulai bersamaan dengan fase menstruasi dan berakhir sebelum ovulasi.
Hormon FSH (follicle-stimulating hormone) merangsang pertumbuhan folikel di ovarium.
Hormon estrogen meningkat, memicu penebalan lapisan rahim kembali.
3. Fase Ovulasi (Hari 14 ±)
Terjadi pelepasan sel telur matang dari ovarium ke tuba falopi.
Ini adalah masa subur perempuan.
Dipicu oleh lonjakan hormon LH (luteinizing hormone).
4. Fase Luteal (Hari 15–28)
Setelah ovulasi, folikel yang kosong berubah menjadi korpus luteum dan menghasilkan progesteron.
Jika tidak ada pembuahan, kadar hormon turun, menyebabkan lapisan rahim luruh, lalu siklus dimulai kembali.
🔄 Siklus Menstruasi Normal
Siklus menstruasi yang dianggap normal berkisar antara 21 hingga 35 hari, dengan durasi perdarahan sekitar 3–7 hari. Setiap perempuan memiliki pola yang bisa berbeda-beda. Siklus yang terlalu pendek atau terlalu panjang bisa menjadi tanda adanya gangguan hormonal atau masalah kesehatan lainnya.
✅ Jenis-Jenis Menstruasi
Memahami jenis menstruasi bisa membantu kita mendeteksi tanda-tanda awal gangguan kesehatan:
1. Menstruasi Teratur
Datang pada waktu yang hampir sama setiap bulan.
Volume darah stabil, tidak berlebihan atau terlalu sedikit.
Tanda tubuh dan hormon dalam kondisi seimbang.
2. Menstruasi Tidak Teratur
Bisa datang lebih awal, terlambat, atau bahkan dua kali dalam sebulan.
Penyebab: stres, gangguan makan, PCOS, atau ketidakseimbangan hormon.
3. Menstruasi Berat (Menorrhagia)
Darah keluar sangat banyak dan lama (lebih dari 7 hari).
Gejala: sering mengganti pembalut, lemas, atau anemia.
Bisa disebabkan oleh miom, endometriosis, atau gangguan tiroid.
4. Menstruasi Ringan (Hipomenorea)
Volume darah sangat sedikit dan durasinya pendek.
Bisa normal atau menjadi gejala ketidakseimbangan hormon, gangguan makan, atau penggunaan kontrasepsi hormonal.
5. Tidak Menstruasi (Amenorea)
Tidak mengalami haid selama 3 bulan atau lebih (tidak hamil).
Bisa terjadi karena stres berat, kehamilan, gangguan tiroid, olahraga ekstrem, atau PCOS.
🔍 Apa yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi?
Banyak faktor yang bisa mengganggu atau mengubah pola menstruasi, di antaranya:
Stres emosional atau fisik
Penurunan/peningkatan berat badan yang drastis
Kebiasaan tidur buruk dan begadang
Kondisi medis seperti PCOS, gangguan tiroid, atau endometriosis
Penggunaan alat kontrasepsi hormon
Aktivitas fisik berlebihan (seperti atlet)
🛡 Cara Menjaga dan Mencegah Gangguan Menstruasi
Berikut beberapa cara sederhana yang bisa membantu menjaga keseimbangan hormon dan kesehatan reproduksi:
💡 Pola Hidup Sehat
Konsumsi makanan seimbang dan bergizi.
Olahraga teratur seperti yoga, berenang, atau jalan kaki.
Tidur cukup (7–8 jam/hari) dan hindari begadang.
💡 Hindari Stres Berlebihan
Lakukan relaksasi seperti meditasi, journaling, atau aktivitas menyenangkan lainnya.
💡 Pantau Siklus Haid
Gunakan aplikasi pelacak haid agar kamu lebih aware dengan perubahan pola menstruasi.
💡 Hindari Diet Ekstrem
Diet yang terlalu ketat bisa mengganggu produksi hormon estrogen dan progesteron.
🩺 Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Menstruasi bisa menjadi indikator penting kesehatan tubuhmu. Temui dokter jika kamu mengalami:
Tidak haid lebih dari 3 bulan (tidak hamil).
Haid sangat nyeri hingga mengganggu aktivitas.
Perdarahan sangat banyak atau keluar gumpalan besar.
Siklus sangat pendek (<21 hari) atau sangat panjang (>35 hari).
Keputihan berbau atau perubahan warna darah haid yang tidak biasa.
📚 Sumber Referensi Ilmiah:
Munro, M.G., Critchley, H.O.D., Broder, M.S., & Fraser, I.S. (2011). FIGO classification system (PALM-COEIN) for causes of abnormal uterine bleeding in non-gravid women of reproductive age. International Journal of Gynecology & Obstetrics, 113(1), 3–13. https://doi.org/10.1016/j.ijgo.2010.11.011
Harlow, S.D., & Campbell, O.M.R. (2004). Epidemiology of menstrual disorders in developing countries: a systematic review. BJOG: An International Journal of Obstetrics & Gynaecology, 111(1), 6–16. https://doi.org/10.1111/j.1471-0528.2004.00012.x
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). (2015). Menstruation in Girls and Adolescents: Using the Menstrual Cycle as a Vital Sign. Committee Opinion No. 651. https://www.acog.org/