top of page

Yuk, Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI !

019031000_1571395075-Ciri-ciri-Kanker-Payudara-Sesuai-Stadium-By-DrAndY-Shutterstock_73441

Kanker payudara merupakan tumor ganas pada jaringan payudara seperti pada kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak sekitar payudara ataupun jaringan ikat sekitar payudara. 

 

Selain menjadi penyebab utama kematian, menurut data World Health Organization (WHO), kanker payudara menjadi salah satu kanker yang paling sering didiagnosis pada wanita di Indonesia. 

 

Pada tahun 2020, Global Cancer Statistic mencatat jumlah kasus baru kanker payudara pada wanita di Indonesia mencapai 65. 858 kasus (30,8%) dari total 213.546 kasus baru kanker pada wanita di Indonesia dan jumlah angka kematian akibat kanker sebanyak 22.340 kasus 

 

Penyebab Kanker Payudara

Saat ini belum diketahui secara pasti penyebab kanker payudara, namun menurut para ahli ada beberapa faktor risiko terjadinya kanker payudara yaitu paparan hormon estrogen, riwayat kanker payudara dalam keluarga, adanya mutasi pada beberapa gen tertentu, obesitas, tidak pernah menyusui anak , serta sering terpapar zat polutan seperti asap rokok (perokok pasif).

​

Tanda dan Gejala Kanker Payudara

Gejala awal kanker payudara biasanya berupa adanya benjolan atau tumor yang tidak disertai dengan rasa nyeri pada payudara atau ketiak.

  • Ditemukan adanya benjolan pada salah satu atau kedua payudara

  • Perubahan pada puting payudara yang tertarik ke arah dalam dan mengeluarkan cairan kemerahan 

  • Adanya perubahan pada kulit area payudara menjadi kasar seperti kulit jeruk 

  • Ditemukan benjolan di sekitar ketiak 
     

Gejala awal kanker payudara dapat dideteksi secara mandiri di rumah lho,  dengan melakukan 6 langkah SADARI, yaitu Periksa Payudara Sendiri. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan 7 hingga 10 hari setelah menstruasi.

​

1. Berdiri tegak di depan cermin. Amati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkakan dan/ atau perubahan pada puting. Merupakan hal yang normal apabila ukuran kedua payudara tidak simetris.

 

2. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. Dorong siku ke arah depan dan cermati payudara; dorong siku ke arah belakang dan cermati bentuk maupun ukuran payudara.

 

3. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke arah depan sehingga payudara menggantung dan dorong kedua siku ke arah depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada.

 

4. Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak. Lakukan gerakan atas - bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara sebelah kanan.

 

5. Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting.

 

6. Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan menggunakan ujung jari- jari, tekan tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak. 

​

Apabila ditemukan benjolan ataupun gejala diatas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. 

Perhatikan kondisi dan perubahan yang terjadi pada tubuh kita, sebagai cara untuk mendeteksi secara dini penyakit yang lebih serius serta sebagai wujud kepedulian kita terhadap kesehatan diri sendiri.

​

Sumber :

https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheets.pdf

https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/enam-langkah-sadari-untuk-deteksi-dini-kanker-payudara

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/breast-cancer/symptoms-causes/syc-20352470

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482286/

bottom of page