top of page

Yuk, Kenali Kanker Serviks dan Cara Pencegahannya

6-Gejala-Kanker-Serviks-yang-Perlu-Diwaspadai.jpg

Di Indonesia, berdasarkan data Global Cancer Observatory pada tahun 2020, kanker serviks menempati urutan kedua kanker terbanyak pada perempuan. Ada sebanyak 36.633 kasus kanker serviks yang dijumpai dengan jumlah kematian sebanyak 21.003 kasus.

​

Apa itu kanker serviks ? Kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada organ reproduksi wanita, yaitu leher rahim, yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Penyebab kanker serviks yang paling sering yaitu virus Human Papilloma Virus (HPV) tipe 16 dan 18. Penularan virus ini dapat terjadi melalui hubungan seksual, terutama dengan pasangan yang sering berganti.

 

Ada dua golongan virus HPV yaitu HPV risiko (HPV onkogenik) yaitu tipe 16, 18, dan 31, 33, 45, 52, 58, sedangkan HPV risiko rendah (HPV non-onkogenik) yaitu tipe 6, 11, 32 dan sebagainya. Apabila terinfeksi oleh virus HPV, infeksi ini dapat menetap, berkembang menjadi kanker atau sembuh sempurna. 

Penyebab terjadinya kanker serviks selain infeksi virus HPV, ada beberapa penyebab lain yang dapat menyebabkan kanker serviks antara lain : 

  • Bertambahnya usia 

  • Melahirkan lebih dari 5 kali (paritas tinggi)

  • Merokok

  • Penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka waktu panjang

  • Sistem imun yang rendah seperti pada pasien penderita HIV atau Diabetes Mellitus

  • Melakukan hubungan seksual pertama di usia muda

  • Sering menggonta ganti pasangan seksual

  • Dan adanya riwayat kanker serviks pada keluarga dapat menyebabkan peningkatan risiko 2 kali lipat terkena kanker serviks 

 

Pada kanker serviks stadium awal umumnya tidak ada keluhan yang spesifik. Biasanya gejala baru dirasakan apabila kanker berkembang dan organ-organ sekitar serviks ikut terserang.

Adapun tanda- tanda yang sering dikeluhkan antara lain : 

  • Mengalami perdarahan yang tidak normal diantara periode menstruasi, setelah hubungan seksual, atau setelah menopause.

  • Mengalami keputihan yang tidak normal seperti keputihan berlebihan, berbau tidak sedap, berwarna lebih gelap atau berdarah.

  • Sering mengalami nyeri di daerah panggul atau punggung bagian bawah.

  • Nyeri atau merasa tidak nyaman saat berhubungan seksual (dispareunia).

  • Serta mengalami perubahan dalam durasi atau intensitas periode menstruasi

 

Saat ini pemerintah Indonesia telah mendukung program vaksinasi HPV dalam program imunisasi wajib, sehingga dengan mendapatkan vaksinasi HPV, angka kejadian kanker serviks di Indonesia diharapkan dapat menurun. Berikut langkah -langkah pencegahan kanker serviks yang dapat dilakukan : 

  • Mendapatkan vaksinasi HPV, menurut CDC (Centers for Diseases Control and Prevention, USA) vaksin HPV dapat diberikan sejak anak berusia 9 tahun 

  • Berhubungan seks secara aman, yaitu dengan menggunakan kondom dan menghindari berhubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan

  • Menjalani pap smear secara berkala agar kondisi serviks selalu terpantau dan agar penanganan bisa lebih cepat dilakukan apabila ditemukan masalah pada serviks.

  • Hindari merokok ataupun terpapar asap rokok

​

Sumber : 

CDC 2019. HPV VACCINE IS CANCER PREVENTION – Talking to Parents about HPV Vaccine.

 

Indonesia KKR. Profil Kesehatan Indonesia 2020 [Internet]. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2021. 139 p. Available from: https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatanindonesia/Profil-Kesehatan-IndonesiaTahun-2020.pdf


GLOBOCAN. Cancer today [Internet]. GLOBOCAN. 2018 [cited 2019 Oct 19]. Available from: http://gco.iarc.fr/today/home

bottom of page