top of page

Sariawan dan Penanganannya 

dr. Herlina | 09 Januari 2024
portrait-unhappy-depressed-young-caucasian-brunette-woman-closing-eyes-frustration-pressin

Sariawan merupakan suatu penyakit yang sering dialami setiap orang dan menyerang area rongga mulut. Biasanya sariawan dapat muncul secara berulang dan sembuh dalam waktu 7 - 14 hari dan  menurut penelitian, sariawan lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria.

 

Sariawan atau dalam bahasa medisnya disebut dengan Stomatitis Aphtosa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko. Antara lain akibat adanya trauma lokal pada rongga mulut, kelainan sistemik, kelainan imunologi, faktor genetik, stress berlebihan, kekurangan nutrisi terutama vitamin D, oral hygiene yang kurang baik atau dapat dipengaruhi oleh peningkatan hormon. 

 

Trauma lokal pada rongga mulut yang dimaksud bisa terjadi akibat menyikat gigi terlalu keras, luka pada rongga mulut karena tergigit, penggunaan kawat gigi, dan sebagainya. 

 

Penyakit ini sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya, namun hal ini tetap dapat mengganggu aktivitas rongga mulut, seperti mengunyah makanan, berbicara, dan saat hendak membersihkan rongga mulut itu sendiri. 

 

Untuk mencegah munculnya sariawan, kita perlu menghindari faktor pencetus seperti mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang agar nutrisi tubuh tercukupi, menghindari kebiasaan menggigit bibir atau segera konsultasi dengan dokter apabila memiliki riwayat penyakit tertentu. 

 

Cara mengatasi sariawan / Stomatitis aphtosa yaitu dengan cara berikut ini : 

  1. Menjaga kebersihan mulut dengan rutin menyikat gigi 2 kali sehari, menggunakan pasta gigi dan sikat gigi yang lembut. Jangan lupa menggunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi dari sisa makanan. 

  2. Kompres sariawan dengan es batu untuk mengurangi rasa nyeri dan peradangan akibat sariawan.

  3. Mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh seperti cukup vitamin D, B12, Asam folat dan Zat Besi.

  4. Lakukan kumur dengan obat alami seperti daun saga atau daun sirih. Atau kumur kumur dengan larutan air dan garam. 

  5. Menggunakan obat sariawan dalam sediaan gel, krim, salep atau semprot, yang dapat ditebus secara bebas di apotek terdekat.

  6. Dan hindari mengkonsumsi makanan pencetus sariawan seperti makanan pedas, makanan asam ataupun makanan yang terlalu panas sementara waktu agar tidak semakin parah dan cepat penyembuhannya. 

 

JIka sariawan tak kunjung membaik atau semakin parah, segera konsultasi dengan dokter hanya di Klinik Satriabudi Dharma Medika ya. Salam Sehat !


 

Sumber : 

  • Annisa Sulistiyani, dkk. 2017. Prevalensi dan Distribusi Penderita Stomatitis Aftosa di Klinik Penyakit Mulut RSGM Jember. Jurnal Kesehatan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.

  • Sulistiani A, Hernawati S. Prevalensi dan Distribusi Penderita Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) di Klinik Penyakit Mulut RSGM FKG Universitas Jember pada Tahun 2014 ( Prevalence and Distribution of Patients Recurrent Aphthous Stomatitis ( RAS ) in Oral Medicine Department of Dent. e-Jurnal Pustaka Kesehatan. 2017;5(1):169–75.

  • Rajmane et al. (2017) Rajmane YR, Ashwinirani SR, Suragimath G, Nayak A, Rajmane VS, Lohana M. Prevalence of recurrent aphthous stomatitis in western population of Maharashtra. Indian Journal of Oral Research and Review. 2017;9(1):25–28. doi: 10.4103/jorr.jorr_33_16. 

bottom of page