Kenali 4 Stadium Sirosis Hati
dr. Herlina | 31 Agustus 2024

Sirosis hati merupakan perubahan progresif pada sel - sel organ hati yang sehat berubah menjadi jaringan parut (scar) secara permanen. Sirosis hati diawali dari adanya riwayat penyakit hati (liver) yang diderita sebelumnya seperti Hepatitis. Faktor risiko lain yang mempengaruhi terjadinya sirosis hati seperti kebiasaan mengonsumsi alkohol berlebih secara terus menerus , mengonsumsi makanan berlemak dan adanya riwayat autoimun.
Sirosis hati memiliki gejala yang bervariasi tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Namun secara umum gejala yang sering muncul seperti nyeri perut terutama bagian atas kanan perut), mual dan muntah, turunnya nafsu makan, gairah seksual menurun, perubahan warna feses menjadi pucat atau kehitaman, tubuh menjadi kuning (ikterik), perut membengkak berisi cairan (asites) dan adanya perubahan warna urin menjadi gelap.
Untuk menghindari terjadinya sirosis hati tentunya dengan melakukan upaya pencegahan seperti menjaga berat badan ideal, menerapkan pola makan sehat dengan gizi seimbang, rutin berolahraga, mengonsumsi obat - obatan sesuai dengan anjuran dokter, rajin mencuci tangan sebelum mengolah makanan, sebelum makan dan setelah menggunakan toilet, tidak menggunakan jarum suntik atau barang pribadi bersama orang lain dan tidak bergonta - ganti pasangan seksual.
Berdasarkan tingkat keparahannya, sirosis hati dapat dibedakan menjadi 4 stadium, yaitu :
1. Steatosis
Pada stadium ini terjadi inflamasi dan pembengkakan pada saluran empedu atau organ hati. Jika kerusakan hati terdeteksi pada stadium ini dan segera ditangani, maka hati yang mengalami inflamasi dapat mengalami penyembuhan.
​
2. Fibrosis
Pada stadium ini, terjadi fibrosis pada hati akibat inflamasi organ hati yang semakin parah dan tidak diobati. Fibrosis hati menyebabkan aliran darah untuk metabolisme ke organ hati menjadi terhambat.
​
3. Sirosis
Fibrosis hati yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan yang lebih luas pada organ hati yaitu menjadi sirosis. Pada stadium ini, organ hati menjadi rusak dan mengalami pengerasan akibatnya banyaknya jaringan parut di hati. Jaringan parut yang dimaksud bersifat permanen dan tidak dapat kembali ke bentuk normal semula. Dibutuhkan puluhan tahun untuk terjadinya perubahan stadium fibrosis hati menjadi sirosis hati.
​
4. Gagal Hati
Gagal hati merupakan stadium akhir dari sirosis hati. Pada stadium ini, organ hati tidak dapat bekerja sesuai dengan fungsinya dan memerlukan penanganan khusus berupa transplantasi organ hati.
Perlu diketahui bahwa kerusakan sel - sel organ hati yang terjadi secara permanen ini tentunya tidak dapat kembali menjadi sel - sel hati yang normal. Sehingga, pada penderita sirosis hati yang bisa dilakukan yaitu pencegahan agar tidak semakin parah. Dengan menghindari faktor risiko dan memulai pola hidup yang lebih sehat.
Untuk mendapatkan informasi kesehatan lainnya, jangan lupa kunjungi website kami hanya di https://www.kliniksatriabudi.com/ atau dapat konsultasi dengan dokter kami secara langsung. Salam Sehat!
Sumber :
Orlando Clinical Reasearch Center. 2021. What Are The Four Stages Of Liver Disease?. Dapat diakses di https://ocrc.net/what-are-the-four-stages-of-liver-disease/
Guo, X.; Yin, X.; Liu, Z.; Wang, J. Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) Pathogenesis and Natural Products for Prevention and Treatment. Int. J. Mol. Sci. 2022, 23, 15489. https://doi.org/10.3390/ijms232415489
Medscape.com. 2020. Cirrhosis. Dapat diakses di https://emedicine.medscape.com/article/185856-overview