top of page

KB : Tujuan , Manfaat dan Jenis - Jenisnya

dr. Herina | 25 Juni 2024
caucasian-mom-dad-hugging-children-using-tablets-phone-smiling.jpg

KB atau program Keluarga Berencana merupakan upaya  peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (menurut UU No. 10 Tahun 1992 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera).

 

Dalam prosesnya, KB merupakan suatu upaya yang dilakukan dan disadari oleh pasangan untuk memutuskan jumlah dan jarak anak serta waktu kelahiran. Dengan melaksanakan program KB, tentunya dapat membantu setiap pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran. 

 

Tujuan dari pelaksanaan program KB antara lain untuk meningkatkan kesehatan keluarga berencana dengan cara menjarangkan angka kelahiran, meningkatkan jumlah penduduk yang menggunkan alat kontrasepsi dan untuk menurunkan jumlah angka kelahiran bayi. 

 

Hal ini tentu dapat memberikan manfaat yang positif bagi setiap keluarga. Adapun manfaat KB yaitu : 

1.Manfaat KB bagi pasangan suami istri :
Menurunkan risiko kehamilan, seperti mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, menurunkan risiko melahirkan di usia yang terlalu muda atau terlalu tua.

 

2.Tumbuh Kembang anak tidak terganggu. 

- ASI merupakan sumber nutrisi penting bagi anak berusia dibawah 2 tahun. Sehingga dengan mengikuti program KB, maka orangtua dapat fokus memberikan ASI pada anak hingga 2 tahun sebelum anak memiliki adik.
- Dengan menjarakkan kelahiran anak, orangtua dapat fokus membagi waktu kepada anak sehingga anak mendapat perhatian penuh. Hal ini sangat dibutuhkan agar pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi maksimal. 

 

3.Kesehatan Mental 

Tak jarang ditemukan kasus wanita dengan depresi pasca melahirkan atau sering disebut dengan Baby Blues Syndrome. Hal ini biasanya dapat hilang jika wanita mendapat dukungan dari pasangan. Jadi semakin dekat jarak kelahiran anak dengan anak lainnya, maka risiko depresi pada wanita akan semakin besar. Hal ini tidak hanya terjadi pada wanita saja, namun beberapa studi menunjukkan bahwa pria yang belum siap secara fisik dan mental juga dapat mengalami depresi. Sehingga dengan melaksanakan program Keluarga Berencana, maka pasangan suami istri bisa merencanakan kehamilan dengan siap dan berjalan matang. 

 

4.Manfaat KB bagi anak

Dalam hal ini, tidak berarti anak menjalani program KB. Namun, dengan orangtua yang mengikuti program KB, maka secara tidak langsung dapat bermanfaat bagi anak, yaitu anak mendapat perhatian yang cukup, anak mendapat pemeliharaan dan makanan yang cukup, perencanaan masa depan dan pendidikan yang baik, dan dapat mengetahui pertumbuhan anak dan kesehatannya.

 

Dalam menjalani program KB, tentunya ada beberapa metode KB yang perlu diketahui, yaitu: 

​

  • Senggama Terputus 
    Senggama terputus merupakan metode KB tradisional dengan prinsip kerja yaitu dengan mengeluarkan penis sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina dan akibatnya pertemuan sperma dan sel telur dapat dicegah.
     

  • Metode Sadar Masa Subur
    Cara kerja metode ini dengan menghindari hubungan seksual pada masa subur. Metode ini dapat diterapkan dengan berbasis kalender ataupun berbasis gejala. 
     

  • Metode Amenore Laktasi
    Saat menyusui bayi, tubuh dapat mencegah pelepasan hormon alami yang menyebabkan ovulasi (lepasnya sel telur dari ovarium). Sehingga metode ini dapat berperan dalam menekan angka kelahiran anak. Syarat menggunakan metode MAL yaitu : 
    - Ibu belum menstruasi bulanan pasca melahirkan
    - Bayi mendapatkan ASI Eksklusif dan sering disusui lebih dari 8 kali sehari,termasuk pada siang dan malam hari. 
    - Bayi berusia kurang dari 6 bulan.
     

  • Penggunaan AKDR
    AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) merupakan salah satu alat kontrasepsi berbentuk huruf “T”. Ada dua jenis AKDR yang beredar di Indonesia, yaitu AKDR Cooper (tembaga) dan AKDR Levonorgestrel. 

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

                                                                                               Sumber Foto : BKKBN 2021

​

AKDR Cooper merupakan suatu alat berbahan plastik yang lentur dan kecil dengan lengan atau kawat Copper (tembaga) di sekitarnya. Cara kerja AKDR Cooper yaitu dengan menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke saluran telur karena tembaga pada AKDR menyebabkan reaksi inflamasi steril yang toksik buat sperma. 
Sedangkan AKDR Levonorgestrel terbuat dari bahan plastik berbentuk T yang secara terus-menerus melepaskan sejumlah kecil hormon progestin (levonorgestrel) setiap hari dan menghambat sperma membuahi sel telur telur.

​

  • KB Implan
    KB Implan berbentuk batang plastik berukuran kecil yang lentur, seukuran batang korek api. Cara kerja KB Implan yaitu dengan mencegah pelepasan telur dari ovarium (menekan ovulasi) dan mengentalkan lendir serviks (menghambat bertemunya sperma dan telur).

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

                                            Sumber foto : https://www.orami.co.id/magazine/pantangan-setelah-kb-implan?page=all

​

​

  • KB Suntik 
    KB Suntik terdiri dari 2 jenis, KSK (kontrasepsi Suntik Kombinasi) dan KSP (Kontrasepsi Suntik Progestin).













                                                                                      Sumber Foto : BKKBN 2021

    Suntik KB KSK mengandung 2 hormon yaitu progestin dan estrogen. Di Indonesia tersedia suntik 1 bulan sekali , suntik 2 bulan sekali atau suntik 3 bulan sekali. Sedangkan suntik KB KSP mengandung 1 jenis hormon yaitu hormon progestin saja. Biasanya suntikan KSP diberikan setiap 2 - 3 bulan sekali. Cara kerja KB suntik secara umum dengan cara mencegah pelepasan telur dari ovarium (menekan ovulasi), mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma dan menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi.

​

  • KB Pil 
    KB Pil terdiri dari 2 jenis, yaitu Pil KB KPK (Kontrasepsi Pil Kombinasi) yang mengandung 2 jenis hormon dosis rendah yaitu progestin dan estrogen, dan Pil KB KPP (Kontrasepsi Pil Progestin) yang mengandung progestin saja dengan dosis yang sangat rendah seperti hormon progesteron alami pada tubuh perempuan. Cara kerja Pil KB yaitu dengan cara mencegah ovulasi,  mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma dan menjadikan endometrium tipis dan atrofi. 












                                                                              
                                                                                      Sumber Foto : BKKBN 2021
     

  • Kondom
    Cara kerja kondom sebagai alat kontrasepsi yaitu dengan menghalangi bertemunya sperma dan sel telur dengan cara membungkus sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak masuk dalam saluran reproduksi perempuan . 














                                        Sumber Foto : https://hellosehat.com/seks/kontrasepsi/cara-menentukan-ukuran-kondom/
     

  • Tubektomi 
    Tubektomi merupakan proses mengikat dan memotong atau memasang cincin pada saluran tuba falopii sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.
     

  • Vasektomi
    Vasektomi merupakan proses mengikat dan memotong setiap saluran vas deferens pada pria sehingga sperma tidak bercampur dengan semen. Semen dapat tetap dikeluarkan namun tidak dapat menyebabkan kehamilan. 


    Untuk pemilihan metode KB yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi medis perorangan, maka perlu dilakukan konsultasi dengan tenaga medis terlebih dahulu. Konsultasi dapat dilakukan dengan dokter umum, dokter spesialis kandungan , dokter spesialis urologi (bagi pria) dan bidan serta perawat. Yuk, ke Klinik Satriabudi Dharma Medika saja untuk konsultasi pemilihan metode KB dan juga untuk mendapatkan layanan KB suntik 1 bulan ataupun 3 bulan
    Salam sehat, sobat !




    Sumber :
    BKKBN. 2021. Pedoman Pelayanan Kontrasepsi dan Keluarga Berencana. Jakarta.
    WHO. 2023. Family Planning / Contraceptions Methods. Dapat diakses pada https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/family-planning-contraception

​

Screenshot 2024-06-25 163206.png
Screenshot 2024-06-25 164722.png
Screenshot 2024-06-25 164958.png
Screenshot 2024-06-25 165524.png
Screenshot 2024-06-25 165846.png
bottom of page