Cegah Infeksi Cacing Kremi pada Anak
dr. Herlina | 12 Januari 2024

Apakah kamu pernah mendengar penyakit infeksi cacing kremi ?
​
Infeksi cacing kremi merupakan salah satu penyakit infeksi parasit yang cukup sering dijumpai pada anak- anak. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lashaki Elham Kia dkk pada tahun 2023 , secara global terdapat sebanyak 12,9% anak di dunia yang terinfeksi cacing kremi. Dimana kasus ini lebih sering terjadi pada anak usia sekolah (dibawah 18 tahun). Dan juga dapat ditemukan pada orang dewasa yang memiliki kontak dengan anak- anak yang terinfeksi cacing kremi.
Cacing kremi memiliki nama ilmiah yaitu Enterobius vermicularis. Cacing ini digolongkan sebagai parasit yang dapat menginfeksi manusia melalui jalur fekal-oral. Hal ini dapat berupa adanya kontak dari tangan yang mengandung telur cacing, lalu masuk ke dalam mulut. Adanya makanan atau benda-benda yang terkontaminasi telur cacing lalu masuk ke dalam mulut. Atau infeksi cacing ini dapat terjadi dimana kuku tangan telah mengandung telur cacing setelah menggaruk daerah anus atau kemaluan yang sudah terinfeksi cacing, lalu tangan tersebut kontak ke area mulut.
Secara sederhana, cacing kremi memiliki 3 siklus hidup yaitu telur - larva - cacing dewasa. Siklus ini memerlukan waktu sekitar 1 bulan untuk berkembang biak. Siklus hidup ini dimulai dari telur cacing yang tertelan (kuku yang mengandung telur atau
benda- benda yang mengandung telur cacing), kemudian telur menetas dan mengeluarkan larva di dalam usus halus manusia.
Larva tersebut berkembang menjadi cacing dewasa dan berpindah di kolon dan caecum. Kemudian cacing kremi dewasa akan menuju anus utk bertelur dan meletakkan telurnya di area anus pada malam hari. Telur ini menjadi infektif sekitar 5 - 6 jam setelah berada di anus.
Gejala yang dapat dialami ketika terinfeksi cacing kremi yaitu :
-
Daerah anus dan kemaluan terasa gatal pada malam hari
-
Anak tidak nafsu makan
-
Berat badan menurun
-
Nyeri perut
-
Mual , muntah dan kadang disertai dengan diare.
-
Jika telur sudah menetas di area anus, cacing dapat dilihat dengan kasat mata, tampak seperti bulir kapas.
Faktor risiko terinfeksi cacing kremi yaitu :
-
Anak usia sekolah (dibawah 18 tahun)
-
Pengasuh anak dengan infeksi cacing kremi
-
Sanitasi tangan yang buruk. Tidak membiasakan diri mencuci tangan sebelum makan.
-
Anak terbiasa memasukkan benda-benda ke dalam mulut seperti menggigit mainan, alat tulis, mengisap jempol, dan sebagainya.
Berikut beberapa cara untuk mencegah infeksi cacing kremi :
-
Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
-
Mengonsumsi makanan sehat dan bersih
-
Memiliki jamban yang bersih dan sehat
-
Dan menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari - hari
-
Menghindari berbagi barang-barang pribadi dengan orang lain seperti handuk, sprei, pakaian dan sebagainya.
-
Menjaga kebersihan kuku dan memastikan kuku tetap pendek
-
Mengajari anak untuk tidak mengigit kuku atau mengisap jari
-
Hindari menggaruk area anus
Mari kita cegah anak cacingan. Jika anak Anda memiliki gejala diatas, segera konsultasikan anak Anda dengan dokter kami agar mendapatkan pengobatan yang tepat. Salam sehat Sobat !
Sumber :
-
Lashaki EK, Mizani A, Hosseini SA, Habibi B, Taherkhani K, Javadi A, Taremiha A, Dodangeh S. Global prevalence of enterobiasis in young children over the past 20 years: a systematic review and meta-analysis. Osong Public Health Res Perspect. 2023;14(6):441-450.
-
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2017 tentang penanggulangan cacingan. 2017. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._15_ttg_Penanggulangan_Cacingan_.pdf
-
World Health Organization. Preventive chemotherapy to control soil-transmitted helminth infections in at-risk population groups. Geneva: World Health Organization; 2017. http://www.who.int/elena/titles/full_recommendations/deworming/en/