top of page

Apakah karang gigi berbahaya bagi kesehatan?

drg. Refina   |  23 Juli 2024

kmpm_nlau_220301.jpg

Karang gigi merupakan salah satu kondisi yang menunjukan gigi dan mulut dalam keadaan kotor. Namun, sering kali masyarakat tidak menyadari keberadaan karang gigi tersebut. Salah satu penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut adalah karang gigi, karena faktor masyarakat yang abai mengenai kebersihan gigi dan mulut. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut serta perawatannya. Jika masyarakat memiliki tingkat pengetahuan tentang gigi dan mulut yang tinggi, maka perhatian untuk menjaga kesehatan giginya juga tinggi.

 

Apakah karang gigi berbahaya? karang gigi yang dibiarkan menumpuk dan tidak segera dilakukan perawatan dapat menyebabkan beberapa masalah, diantaranya : 

​

  1. Radang Gusi  / Gingivitis

 

Gusi akan tampak membesar dan berwarna lebih merah, mudah berdarah dan sakit

​

   2. Bau mulut

​

Penumpukan karang dan plak gigi yang mengandung sejumlah bakteri dapat menyebabkan bau yang tidak nyaman

​

   3. Radang Jaringan Penyangga Gigi / Periodontitis

​

Jika tidak ditangani dengan segera, akan menyebabkan penyakit yang lebih parah, yaitu periodontitis. Periodontitis merupakan infeksi gusi serius yang menyebar ke tulang rahang

​

   4. Kegoyangan Gigi

​

Jika infeksi sampai ke tulang rahang, gigi akan goyang, gigi mudah berpindah posisi (migrasi) dan mudah tanggal dengan sendirinya.

​

Masyarakat dihimbau untuk rajin kontrol 6 bulan sekali ke drg untuk membersihkan karang gigi. Kontrol plak juga merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya karang gigi.

 

Kontrol plak dapat dilakukan secara mekanis dengan sikat gigi dan flossing. Kontrol plak secara kimiawi dilakukan dengan berkumur menggunakan cairan antiseptik, namun penggunaan obat kumur harus sesuai anjuran dokter gigi. Sebagai tambahan, masyarakat dapat menggunakan bahan alamiah dengan makan buah padat yang berserat.

​

Tujuan dari kontrol plak adalah menghilangkan bakteri penyebab gingivitis dan periodontitis sehingga dapat menghentikan penyakit dan membuat gigi kembali sehat dan nyaman. Selain scaling dan kontrol plak, terapi lainnya seperti kontrol karies gigi, mengganti atau memperbaiki tambalan yang rusak, terapi gigitan gigi, penggunaan alat orthodontik dan menghilangkan kebiasaan buruk lainnya juga wajib dilakukan untuk pencegahan mudahnya plak menempel dan timbulnya karang gigi.

 

Pentingnya pemahaman pasien yang baik tentang penyebab dan partisipasi aktif untuk mencegah dan mengobati penyakit gusi dan periodontal.

​
 

Sumber : 

  1. Forshaw R. Dental calculus - oral health, forensic studies and archaeology: a review. Br Dent J. 2022 Dec;233(11):961-967. doi: 10.1038/s41415-022-5266-7. Epub 2022 Dec 9. PMID: 36494546; PMCID: PMC9734501.

  2. Pranata, N. (2019). Dental Calculus as The Unique Calcified Oral Ecosystem. Oceana Biomedicina Journal, 2(2), 52–65.

  3. Asmawati. (2018). The Comparison of Calculus Index That Consumes Drinking Water Refills and Well Water in the Mowila Village Mataiwoi District. JURNAL KESEHATAN DAN KESEHATAN GIGI, 1(1), 1–6.

  4. Adnyasari NLPSM., Syahriel, D., Haryani, IGAD. (2003). Plaque Control In Periodontal Disease, Interdental Jurnal Kedokteran Gigi 19(1), 55-61. 

  5. Ruslan, F. W., & Parmasari, W. D. (2022). Hubungan antara Perilaku Merokok dengan Timbulnya Kalkulus Gigi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran di Surabaya. Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma, 11(1), 49–55.

  6. Yuniarly, E., Amalia, R., & Haryani, W. (2019). Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut dengan tingkat kebersihan gigi dan mulut anak sekolah dasar. Journal of Oral Health Care, 7(1), 1–8.

bottom of page